AHLI PANGAN UTM MEMBEKALI PERTAUBATAN PELAKU ILLEGAL LOGGING

  • PDF

 

AHLI PANGAN UTM MEMBEKALI PERTAUBATAN PELAKU ILLEGAL LOGGING

WhatsApp Image_2023-07-09_at_04.08.08_1

Angka deforestasi di Indonesia periode 2019-2020 masih menunjukkan pada kisaran angka 115.495,8 ha/ tahun. Selain disebabkan pengaruh alam, kebakaran lahan, alih fungsi lahan juga disebabkan adanya kegiatan illegal logging.

Menyikapi hal ini, berbagai upaya penghentian aktivitas illegal logging ini harus dihentikan. Berhentinya pelaku illegal logging dari aktivitas illegalnya ini bukan berarti akhir dari sebuah upaya pendekatan. Ihsannudin, peneliti pemberdayaan masyarakat dan sumberdaya alam Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mengungkapan bahwa ada keterkejutana nafkah bagi mantan pelaku illegal logging setelah mereka bertaubat. “mereka masih menyimpan kerentanan kembali melakukan kegiatan illegal-nya dengan menurunnya nafkah setelah mereka berhenti” terangnya.

Sebagai kampus yang mengusung kearifan Madura untuk Indonesia, Universitas Trunojoyo Madura turut memiliki respek dalam turut memberikan pembekalan keberlangsungan nafkah bagi para mantan pelaku illegal logging ini. Implementasi ini diwujudkan di Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember (9/7) yang notabene secara sosiologis juga beretnis Madura. Tepatnya terhadap kelompok masyarakat “Syukur Mandiri” yang berlatar belakang mantan pelaku illegal logging di kawasan Taman Nasional Meru Betiri.

Holik, sang ketua kelompok telah beralih menjadi pembudidaya jamur pasca berhenti dari aktivitas pembalakan liar. Demikian juga sosok yang telah berkali-kali merasakan dinginnya lantai penjara buah aktivitas illegalnya dulu, juga berupaya membuat nilai tambah produksi jamurnya dengan memproduksi jamur krispi. “produksi jamur saya telah terserap habis di pasar, dan dalam upaya meningkatkan pendapatan saya juga mengolah jamur krispi” papar Holik. Upaya ini patut diapresiasi meski masih ada beberapa kekurangan dari kualitas produknya ini.

 

Merespon hal ini, Cahyo Indarto ahli Teknologi Pangan UTM telah melakukan evaluasi produk jamur krispi kelompok masyarakat “Syukur Madiri”. Menurutnya kualitas jamur kripsi produksi Holik telah memiliki kualitas yang baik hanya masih ada kelemahan pada aspek kerenyahan. “Perbaikan proses penggorengan menjadi kunci perbaikan kerenyahan krispi jamur” jelas doktor jebolan Taichung University Taiwan.

Dalam pelatihan praktek langsung yang diikuti kelompok “Syukur Mandiri” telah diupayakan perbaikan. Pada kesempatan ini anggota kelompok juga dibekali dengan keterampilan pembuatan ayam krispi yang harapannya juga menjadi alternatif nafkah baru. Menggunakan teknologi enzim hasil ciptaan dosen Prodi Teknologi Industri Pertanian ini, ternyata mampu menghasilkan ayam krispi yang renyah bercita rasa enak dan murah.

Merespon kegiatan ini Oedji Syarif dari Kantor Balai Taman Nasional Meru Betiri menyambut baik kontribusi UTM. “Kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi UTM dalam turut membantu kelompok-kelompok binaan Kantor Balai Taman Nasional Meru Betiri” ungkap Oedji. Memang keterlibatan berbagai pihak termasuk dari kalangan akademisi sangat diharapkan dalam keberhasilan program..(penulis ihksan / tim fp)

 

Share this post

Add comment


Security code
Refresh