Universitas Trunojoyo Madura, Deklarasikan Langkah Kongkrit Melestarikan Budaya Madura dan Integrasi Kurikulum Gender di Perguruan Tinggi

  • PDF

 

DSC 1121

Universitas Trunojoyo Madura, Deklarasikan Langkah Kongkrit

 

Melestarikan Budaya Madura dan Integrasi Kurikulum Gender di Perguruan Tinggi

 

Bangkalan 11 Oktober 2016, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ( LPPM ) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menyelenggarakan Kongres dan Seminar Nasional Gender dan Budaya Madura III & Call for Paper di Gedung Pertemuan UTM. Kegiatan rutin tahunan ini bertujuan untuk mempertahankan / melestarikan Budaya Madura dan mengintegrasikan kurikulum gender di perguruan tinggi. Madura: Perempuan, Budaya dan Perubahan adalah tema yang diusung kali ini. Menghadirkan Keynote beberapa budayawan di Indonesia antara lain : Prof. Dr. Mien A Rif’ai, KH. D. Zawawi Imran, Dr. Latif Bustami. Seminar Nasional III ini juga menghadirkan Pembicara dari BAPPENAS Ibu Woro Sri Hastuti Sulistyaningrum, ST. MIDS. ( Kasubdit Pemberdayaan Penanggulangan Kemiskinan dan Kessos ) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( KPPPA ) Ibu Ratna Susianawati, SH. MH. ( Kepala Biro Hukum dan Humas ) sebagai pemateri dengan tema Strategi, Kebijakan Pemerintah Mewujudkan Pengaruh dan keutamaan Gender dalam Pembangunan.

DSC 1109

Acara dibuka oleh Rektor UTM, Dr. Drs. Ec. Muhammad Syarif, SE. MSi. dan menyampaikan dalam sambutannya untuk segera membuat buku sejarah Trunojoyo dan pengajuan kepahlawanan Trunojoyo. LPPM UTM juga memberikan kenang - kenangan (apresiasi) kepada Inspiring Woman yang telah memberikan konstribusi dan menjadi inspirator bagi perempuan Madura dalam beberapa kategori . Kategori tersebut antara lain :

DSC 1113

  1. 1.Kategori Budaya ( IBU SUPIK AMIN ) dari Bangkalan Penerima KARTINI AWARD
  2. 2.Kategori Pendidikan ( IBU MUHDIROH ) dari Kepulauan Mandangin.
  3. 3.Kategori Kesehatan ( IBU NURUS SYAMSIAH ) dari Pamekasan Penerima Penghargaan dari KEMENKES
  4. 4.Kategori Kepemimpinan (PROFESOR DR. NUNUK NUSWANDARI, S.H, M.H) .ProfesorPerempuanPertama di Universitas Trunojoyo Madura
  5. 5.Kategori Politik ( IBU DEWITA AYU SINTA. S.P., M.SI ) Aktivis Koalisi Perempuan Indonesia dari MADURA.

Topik/Katergoripemakalahdalam Call For Paper antara lain:

  1. 1.Budaya:
    1. a.Sosial, Budaya dan Masyarakat  Madura
    2. b.Perempuan, Media dan Sastra
    3. 2.Industrialisasi:
      1. a.Industrialisasi, Perkembangan Ekonomi, dan Sistem Pertanian Madura
      2. b.Perempuan, Teknologi, danPertanian
      3. 3.Kesehatan:
        1. a.Batik, Jamu, dan Kuliner Madura
        2. b.Perempuan, Kesehatan, danRumah
        3. 4.Pendidikan:
          1. a.Pendidikan dan Kebahasaan Madura
          2. b.Problematika Remaja dan Anak
          3. 5.Politik:
            1. a.Perempuan, Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia

Berbagai Perguruan Tinggi Negeri / Swasta ikut berpartisipasi dalam pemaparan makalah, antara lain: UGM, Unair, Unpad, Unej, Unesa, UM, Unmer Malang, STAIN Pamekasan, Univ. PGRI RonggolaweTuban, Uni. Sunan GunungJati Cirebon, INSTIKA Guluk - guluk sumenep, IDIA Al-Amien, STKIP PGRI Sumenep, STAI Syaichona Khalil, Stebi Syaikhona Kholil Sidogiri Pasuruan, Peneliti Kajian Cultural Studies, Balitbang provJatim, Kader dan penyuluh KB, Bappeda Sidoarjo, dan UTM. Jumlah peserta yang mengikuti seminar sekitar 400 orang dari Unair, Unesa, UM, Unmer Malang, Univ. PGRI Ronggolawe, STKIP PGRI Sampang, Univ. 45 Surabaya, BKKBN Provinsi Jatim, Dinas Koperasi & UMKM Kab. Bangkalan, STAI Syaichona Moh. Cholil, Kader dan Penyuluh KB, UTM. Kongres Budaya Madura ada 3 rekomendasi terkait program studi Bahasa dan sastra Madura, Ensiklopedia Madura, dan Penyesuaian Kurikulum Gender pada Perguruan Tinggi.

 

 

 

 

Share this post

Add comment


Security code
Refresh