Rektor Hadiri Kongres Pemuda Sampang

  • PDF

 Rektor Hadiri Kongres Pemuda Sampang

DSC 9561

Sampang, 2 Desember 2015 Kongres Pemuda Sampang yang dilaksanakan di gedung balai pertemuan umum kabupaten sampan yang dihadiri oleh sekitar seratus undangan di buka oleh wakil bupati Kabupaten Sampang H. Fadhilah Budiono. Dalam Sambutannya Wabup menyampaikan pemuda sebagai motor penggerak pembangunan mampu memberikan sumbangsih yang signifikan, Meskipun masih banyak hal yang masih menjadi kendala di masyarakat yakni krisis mental yang turut menyumbang kendala dalam pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Sampang.

DSC 9557

Kongres pemuda yang baru pertama kali diadakan di kabupaten Sampang ini disambut baik Oleh wabup sebagai wujud membangkitkan semangat pemuda sebagai wujud kontrol social masyarakat, Narkoba yang dewasa ini menjadi momok menghawatirkan yang turut meruntuhkan sedikit demi sedikit karakter pemuda sebagai motor penggerak bangsa. “ mari menjadikan momen kongres ini untuk membangun karakter pemuda sebagai leading sector yang menjadikan pertimbangan rekomendasi pemerintah daerah untuk membangun daerah kedepan “ ujarnya.

DSC 9564

Rektor sebagai panelis menyampaikan pentingnya membangun SDM Indonesia melalui pemuda yang berkarakter, berdaya saing, serta mempunyai kecerdasan emosional serta sosial. Dewasa ini ada penelitian yang menghawatirkan yakni pemuda tidak bisa dilepaskan dengan media sosial online yang sangat berpengaruh kepada perilaku pemuda di kehidupan bersosial bermasyarakat sendiri. Pemuda adalah seseorang yang berumur antara 15 sampai 30 tahun (UU Kepemudaan No.40 tahun 2009). Pada umur tersebut, dikategorikan sebagai umur produktif untuk melakukan berbagai aktivitas guna mencari pengalaman hidup dan menemukan jadi diri. Pemuda juga memiliki ciri yang khas, yaitu : berada pada kondisi prima, mempunyai semangat yang menggebu-gebu. Untuk itu pemuda dapat digolongkan sebagai kaum yang bisa membawa perubahan, untuk lingkungan sekitar maupun bangsa dan negara.

Sejarah telah membuktikan perjuangan pemuda yang berhasil merebut kemerdekaan Indonesia. Bahwa betapa besarnya peran pemuda dahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan indonesia, sekalipun jiwa dan raga mereka berikan. Berkumpulnya pemuda-pemuda dahulu adalah untuk bertukar ilmu dan sharing pengalaman, berkumpulnya pemuda-pemuda dahulu adalah untuk membicarakan masalah bangsa dan negara. Kita lihat contoh pemuda yang berkumpul pada 28 Oktober 1928 untuk kemudian megikrarkan diri sebagai pemuda  dengan jargon “Satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa”.

Pada pemuda kontemporer ini, keluhuran dari nilai kepemudaan sudah banyak luntur. Semangat yang dulu terus disuarakan seakan-akan menjadi angin lalu. Tindak laku seorang pemuda sudah keluar dari koridornya, bahkan mencoreng gelar pemuda yang dulu diagung-agungkan sebagai agen perubahan. Itu terlihat, ketika pemuda-pemuda berkumpul tidak lagi membicarakan masalah bangsa dan negara tetapi hanya duduk nongkrong menghabiskan waktu dengan sia-sia. Belum lagi jika mereka melakukan hal negatif yang melanggar hukum dan norma sosial. Rektor berharap dengan Kongres pemuda Sampang ini adalah langkah awal strategis untuk membangun karakter pemuda kabupaten Sampang kedepan. Acara yang dihadiri oleh para tokoh ini diharapkan menjadi tolak ukur kembalinya semangat kepemudaan di Kabupaten Sampang.( diolah dari berbagai sumber )

Share this post

Add comment


Security code
Refresh