INTERNATIONAL SHORT COURSE ON MANGROVE CONSERVATION DAN INTERNATIONAL MANGROVE COMMUNITY ENGAGEMENT, OLEH PROGRAM MAGISTER PSDA BERSAMA IRO (INTERNATIONAL RELATIONSHIP OFFICE) DAN CIVITAS AKADEMIKA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA.

Pada tanggal 6 Juli 2003, UTM kedatangan 19 orang mahasiswa yang tergabung dalam anggota Western Australia East Java Universities Consortium (WAEJUC) dengan rincian 9 mahasiswa yang berasal dari Australia (Curtin University, Edith Cowan University, Murdoch University, The University of Notre Dame Australia, dan The University of Western Australia) dan sebanyak 10 mahasiswa dari perwakilan PTN di Jawa Timur (ITS, Unair, Unesa, UIN Sunan Ampel, UB, Unej, Universitas Trunojoyo Madura, UIN Maulana Malik Ibrahim malang, Universitas Negeri Malang, dan Universitas UPN Veteran Jatim). Kegiatan tersebut adalah bagian dari agenda pertukaran ilmu dan budaya yang diselenggarakan oleh WAEJUC 2023 yang mengambil tema East Java Exploration 2023 yang berlangsung mulai 27 Juni-10 Juli 2023. Program ini diselenggarakan dalam rangka menjadi bagian MBKM yang memberikan manfaat bagi mahasiswa, dimana WAEJUC ini memfasilitasi mahasiswa asing untuk belajar dan mengenal Bahasa dan budaya di Indonesia khususnya Jawa Timur, sedangkan mahasiswa Indonesia dapat meningkatkan skill berbahasa asing dengan berinteraksi langsung dengan mahasiswa asing. Adapun hal lainnya yang dapat diperoleh oleh mahasiswa pada kesempatan ini adalah pengembangan diri mereka.

Kegiatan saat kunjungan di Universitas Trunojoyo Madura mengambil tema International Short Course on Mangrove Conservation, mahasiswa Asing dan mahasiswa perwakilan dari 10 PTN Jawa Timur tersebut mengikuti 2 kegiatan yakni kegiatan di dalam kelas dengan pengenalan jenis Genus dari tanaman Mangrove yang di pandu oleh bapak. Dr.Agr. Eko Setiawan, S.P., M.Si., bapak Dr. Akhmad Farid, S.Pi., M.T., dan Ibu Dr. Maulinna Kusumo Wardhani, S.Kel, M.Si., yang dikemas dalam bentuk kuis secara berkelompok dimana peserta mahasiswa asing dan Indonesia dibagi dalam 4 tim. Peserta langsung mempraktekkan dengan peraga yang berupa daun, bunga, dan buah dari beberapa jenis mangrove. Jika tim yang berhasil menebak sesuai dengan yang di tetapkan maka mereka berhak mendapatkan hadiah berupa buku bacaan tentang vegetasi mangrove yang ditulis oleh Dr. Akhmad Farid, S.Pi., M.T. dan Dr. Teti Sugiarti, S.P., M.Si. Pada akhir acara dikelas, seluruh peserta diberikan souvenir berupa kopi mangrove dari olahan biji mangrove. Peserta sangat senang mengetahui pentingnya tanaman mangrove bagi kehidupan dan lingkungan.

Kegiatan kedua adalah International Mangrove Community Engagement adalah praktek lapang menanam mangrove yang dilaksanakan di lokasi Ekowisata Mangrove Labuhan, Kecamatan Sepuluh, Bangkalan Madura, Jawa Timur. Di tempat ini peserta yang tergabung dalam East Java Exploration 2023 tersebut diajarkan praktek menanam bibit mangrove dari pemilihan bibit hingga cara menanam pada lokasi tanam. Salah Satu mahasiswa dari Notredame University, Jack Gibellini, menyatakan sangat antusias dengan agenda pengenalan mangrove dan proses penanaman mangrove sebab dia nantinya akan dapat sharing pengalaman dengan teman yang berasal dari negara asalnya. “Quis pengenalan genus mangrove ini sangat berkesan bagi saya karena saya baru tahu jika ada banyak jenis mangrove” ucapnya. Dalam testimoninya mahasiswa Australia sangat terkesan dengan lokasi penanaman mangrove, Ekowisata Mangrove Labuhan, dimana “Lingkungan pantai pesisir dengan ekosistem mangrove yang asri, sejuk, dan suasana yang berbeda dengan negara asal kami”. Tentunya dari kegiatan tersebut tidak hanya berkesan dan bermanfaat bagi peserta WAEJUC 2023 saja, tetapi juga menambah banyak hal seperti relasi, pengalaman yang banyak bagi mahasiswa dan dosen UTM.

Share this post