Mempertahankan Eksistensi Bahasa, Sastra, dan Pemuda

  • PDF

 

Mempertahankan Eksistensi Bahasa, Sastra, dan Pemuda

 IMG 2871

Sebuah respon positif yang menarik antusiasme para akademisi dan pencinta bahasa dan sastra dari berbagai instansi pendidikan tinggi pada tahun 2015 lalu, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura kembali menggelar Seminar Nasional yang dihadiri para Dosen, Mahasiswa Pascasarjana dan Mahasiswa Sarjana dari beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta pada 29/09/2016.

Seminar Nasional yang bertema “Bahasa, Sastra, dan Pemuda” tersebut diikutisebanyak 100 peserta yang terdiri dari mahasiswa Pascasarjana Unesa, Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun, STKIP PGRI Ngawi, dan mahasiswa internal Universitas Trunojoyo Madura.

Sebanyak 42 pemakalah dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta mengikuti acara Seminar Nasional yang menghadirkan bapak Prof. Dr. Suminto A. Suyuti, M.Pd dengan materi “Budaya dan Kearifan Lokal di Era Global: Pentingnya Pendidikan Bahasa danSastra”, Prof. Dr. Setya Yuwana Sudikan, M.A dengan tema “Pengetahuan Lokal dan Kearifan Lokal dalam Tradisi Lisan Madura”, Prof. Dr. Syukur Gozali, M.M.,M.Pd dengan materi “Sastra dan Budaya Madura Wahana Pembentukan Manusia Berkarakter”, dan Sulaiman, M.Pd Dekan FIP UTMdengan materi “Revitalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal dari Sastra Lisan Madura Sebagai Pengembangan Budi Pekerti”.

Prof. Dr. Setya Yuwana Sudikan, M.Apemateri pertama yang merupakan Guru Besar Unesa memberikan ungkapan singkat “Belajarlah kesabaran dari seorang ibu dan belajarlah ketegasan dari seorang ayah” beliu juga berpesan kepada FIP UTM untuk mengembang bahasa lokal madura dengan membuka program studi bahasa madura sebagai kajian tambahan.

“Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan zaman dan tantang global menuntut belbagai hal yang ada dalam masyarakat mengalami sebuah perubahan, tidak terkecuali eksistensi bahasa, sastra, dan pemuda yang memiliki karakter kearifan lokal, itu semua kini seakan terkikis. Salah satu upaya menjawab tantangan tersebut adalah kembali membumikan kearifan lokal kepada pemuda melalui pendidikan, menjaga pengetahuan lokal dan kearifan lokal itu sendiri”. Ungkap Prof. Dr. Suminto A. Suyuti, M.Pdsalah satu isi dalam materinya.

Acara Seminar Nasional tersebut dibuka dengan pemukulan gong oleh Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Bapak Sulaiman, M.Pd yang di dampingi oleh Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Bertempat di aula Graha Utama lantai sepuluh Universitas Trunojoyo Madura acara Seminar Nasional terebut semakin meriah dengan penampilan tarian tradisonal paraben leter kreasi dari mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

 

Share this post

Add comment


Security code
Refresh