Bangkalan, 13 Juni 2025 — Unit Penunjang Akademik (UPA) Layanan Uji Kompetensi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Peran Lembaga Sertifikasi Profesi Perguruan Tinggi dalam Mendukung Ketercapaian Sumber Daya Manusia Unggul, Tangguh, dan Mandiri”, pada Kamis (13/6) di Ruang 502, Gedung Rektorat Lantai 5 UTM.
FGD ini menjadi forum strategis dalam upaya merespon kebutuhan peningkatan kualitas dan daya saing lulusan perguruan tinggi, khususnya melalui pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak 1 (LSP P1) di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura.
Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, antara lain Rektor UTM Prof. Dr. Safi’, S.H., M.H., Wakil Rektor I dan III, para Dekan dan Wakil Dekan I, Direktur dan Wakil Direktur Pascasarjana, Ketua Jurusan, Ketua Satuan Pengawas, Kepala BAKK, Plt. BPKU, Kepala LPPM, serta tim LSP P1 UTM.
Turut hadir sebagai narasumber utama dalam FGD ini, Komisioner Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Dr. KH. Muhammad Nur Hayid, S.Th.I., M.M., yang secara khusus menyampaikan materi terkait fungsi LSP P1 di Perguruan Tinggi serta prosedur pendiriannya. Kehadiran beliau menjadi sorotan penting, mengingat ini adalah kali kedua beliau memberikan dukungan langsung terhadap inisiasi pembentukan LSP P1 di UTM.
Dalam sambutannya, Rektor UTM Prof. Dr. Safi’, S.H., M.H. menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat datang kepada Dr. KH. Muhammad Nur Hayid. Ia menegaskan bahwa momentum FGD ini sangat penting dalam mengakselerasi pendirian LSP P1 di lingkungan kampus.
“Kehadiran beliau untuk kedua kalinya adalah energi dan spirit bagi kita semua untuk segera merealisasikan pendirian LSP P1 dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) di UTM. Ini menjadi langkah strategis untuk pelaksanaan uji kompetensi, tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga dosen. Tujuan akhirnya tentu saja melahirkan lulusan unggul, kompeten, berdaya saing global, serta tetap menjunjung akhlak mulia berbasis potensi lokal,” ujar Rektor.
Rektor juga menegaskan bahwa dalam rangka mencapai visi UTM sebagai institusi penghasil lulusan unggul, tidak hanya mahasiswa yang harus dibekali kompetensi profesional, tetapi juga dosen perlu terus meningkatkan kapasitas dan sertifikasi kompetensinya melalui sistem LSP.
Sementara itu, Dr. KH. Muhammad Nur Hayid dalam paparannya menjelaskan secara rinci tentang pentingnya LSP P1 sebagai bagian dari ekosistem pendidikan tinggi dalam menghasilkan tenaga kerja bersertifikasi yang siap bersaing di dunia profesional. Ia juga menekankan bahwa pendirian LSP di lingkungan perguruan tinggi bukan semata pilihan, tetapi kebutuhan strategis yang menyatu dengan sistem pembelajaran berbasis outcome dan link and match dengan dunia industri.
“Perguruan tinggi tidak cukup hanya meluluskan sarjana. Yang dibutuhkan saat ini adalah lulusan yang memiliki bukti kompetensi yang diakui secara nasional dan bahkan internasional. Di sinilah posisi penting LSP P1. Dengan memiliki LSP sendiri, universitas akan mampu menjamin bahwa lulusannya telah melewati uji kompetensi yang kredibel dan sesuai dengan standar nasional,” tegasnya.
Diskusi yang berlangsung hangat ini menghasilkan sejumlah masukan penting dari para pimpinan fakultas dan unit kerja lainnya, termasuk rencana tindak lanjut pembentukan tim pendirian LSP P1 dan identifikasi skema-skema sertifikasi yang relevan dengan bidang keilmuan yang ada di UTM.
FGD ini diakhiri dengan semangat dan komitmen bersama dari seluruh unsur pimpinan universitas untuk mempercepat proses pendirian LSP P1 sebagai salah satu instrumen strategis dalam meningkatkan mutu lulusan Universitas Trunojoyo Madura.