CategoriesHeadlines Events

Bangkalan, 14 Juli 2025 — Sebagai bagian dari komitmen menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan, Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (Satgas PPKPT) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menyelenggarakan pelatihan bertajuk “Implementasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi.” Kegiatan ini berlangsung di Gedung Rektorat Lantai 9 pada Senin, 14 Juli 2025, dan diikuti oleh perwakilan Satgas PPKPT dari berbagai perguruan tinggi di Madura serta unsur internal UTM.

Satgas PPKPT UTM, Sumriyah, S.H., M.H., yang dalam sambutannya menekankan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu strategi pencegahan kekerasan di lingkungan kampus. Ia menyampaikan, selama periode 2021 hingga Juni 2025, Satgas PPKPT UTM telah menangani 41 kasus kekerasan, dengan 16 kasus tercatat pada pertengahan tahun 2025 saja, menjadikannya jumlah tertinggi sejak Satgas berdiri.

Jenis kekerasan yang ditangani meliputi kekerasan seksual, kekerasan dalam pacaran (KDP), kekerasan berbasis gender online (KBGO), hingga perundungan (bullying). Lokasi kejadian tidak hanya terbatas di lingkungan kampus, tetapi juga di luar kampus seperti di kos-kosan, tempat magang/KKN, maupun tempat umum lainnya.

Menurut Sumriyah, tingginya angka kekerasan yang terjadi disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:

  • Minimnya pemahaman sivitas akademika tentang bentuk kekerasan
  • Kurangnya sarana dan prasarana pendukung
  • Posisi kelembagaan Satgas yang belum strategis
  • Fenomena gunung es di mana kasus yang terlihat hanyalah sebagian kecil dari kenyataan
  • Rendahnya kepercayaan terhadap sistem kampus
  • Prosedur pelaporan yang belum dipahami dengan baik
  • Budaya patriarki dan relasi kuasa yang masih kuat
  • Program pencegahan yang belum kontekstual dengan generasi Z

“Besar harapan saya, dengan kegiatan ini kita bisa lebih aware terhadap kekerasan yang terjadi di lingkungan kampus. Kita semua memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan kampus yang aman dan nyaman tanpa kekerasan,” ujar Sumriyah.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerja Sama, dan Alumni, Surokim, S.Sos., S.H., M.Si., turut memberikan pengarahan. Ia menyampaikan pentingnya menjadikan semangat burung cendet sebagai simbol semangat unggul, tangguh, dan mandiri dalam menghadapi berbagai tantangan kompleksitas dunia pendidikan dewasa ini.

“Kita sedang berada dalam dunia yang semakin kompleks. Jika dulu isu kesehatan mental tidak begitu terdengar, kini menjadi salah satu perhatian utama. Begitu juga dengan kekerasan di kampus—ini adalah fenomena gunung es. Kita butuh keterpaduan dan kerja sama semua pihak, termasuk antar perguruan tinggi,” terang Surokim.

Ia menekankan bahwa generasi Z merupakan generasi yang rentan dan belum tentu setangguh generasi sebelumnya dalam hal daya juang. Oleh karena itu, kehadiran Satgas PPKPT dan UPA Konseling UTM harus menjadi sahabat Trunojoyo yang benar-benar hadir dan berpihak pada korban.

“Saya menyambut baik kegiatan ini, apalagi melibatkan kolaborasi antar perguruan tinggi di Madura. Ini merupakan langkah penting untuk memperkuat jejaring dalam menangani kekerasan secara dini. Harapannya, angka kekerasan bisa menurun dari waktu ke waktu dan semua pihak menjadi bagian dari solusi, bukan penambah masalah,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran fakultas, jurusan, dan prodi dalam memberikan pembekalan komprehensif, termasuk literasi terkait kekerasan dan kesehatan mental. “Kampus harus menjadi ruang yang ramah—dalam artian membentuk karakter kuat dan etos pendidikan yang relevan, adaptif, dan solutif bagi masa depan,” tuturnya.

Pelatihan ini juga menghadirkan narasumber nasional, Dr. Devi Rahayu, S.H., M.Hum., Ketua Subkomisi Pendidikan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan). Dalam paparannya, Dr. Devi memberikan pemahaman mendalam mengenai kebijakan nasional terkait PPKPT, strategi implementasi efektif, hingga tantangan struktural dan kultural yang masih dihadapi perguruan tinggi dalam menciptakan ekosistem anti kekerasan.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang interaktif. Para peserta aktif berbagi pengalaman dan strategi masing-masing institusi dalam menangani kasus kekerasan serta menyampaikan ide-ide kolaboratif untuk penguatan sistem PPKPT di Madura.

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, UTM berharap dapat memperkuat kapasitas internal Satgas, membangun sinergi antarperguruan tinggi, serta membentuk kampus yang benar-benar menjadi ruang aman bagi seluruh warganya. Satgas PPKPT UTM menegaskan komitmennya untuk terus hadir dan menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan di dunia pendidikan tinggi.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Ruas yang wajib ditandai *

Contact

031-3011146
+62811-3333-0046

Email

humas@trunojoyo.ac.id

Office Address

Jl. Raya Telang,PO BOX 02 Kec. Kamal, Bangkalan. Kodepos: 69162 

Official Account

Copyright © 2023 Universitas Trunojoyo Madura. All Rights Reserved.