Bangkalan, 24 Juli 2025 — Universitas Trunojoyo Madura (UTM) kembali menorehkan tonggak penting dalam perjalanannya sebagai institusi pendidikan tinggi di Madura. Melalui penyelenggaraan Rapat Senat Terbuka dan Orasi Ilmiah dalam rangka Dies Natalis ke-24, UTM mengusung tema: “Kemajuan Teknologi dalam Mendukung Pendidikan Berkualitas dan Perguruan Tinggi Berdampak serta Berkelanjutan.” Acara ini digelar di Gedung R.P. Moh. Noer, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan UTM, sivitas akademika, pimpinan perguruan tinggi se-Madura, Bupati Bangkalan, Forkopimda, Dinas Pendidikan, camat, kepala desa, dan mitra strategis kampus.
Dalam sambutannya, Bupati Bangkalan Lukman Hakim, S.IP., M.H., menyampaikan apresiasi dan harapan atas kontribusi luar biasa UTM dalam mengubah wajah Madura. “UTM adalah kebanggaan kita semua. Selama 24 tahun berdiri, UTM telah menjadi simbol transformasi Madura menuju wilayah berbasis pendidikan dan inovasi,” ungkapnya.
Menurut Bupati, kontribusi UTM tidak hanya terbatas pada pendidikan akademik, melainkan juga mencakup pemberdayaan masyarakat, penguatan ekonomi lokal, hingga peningkatan taraf hidup warga Bangkalan dan sekitarnya. Ia juga mengapresiasi keberhasilan UTM membina ribuan mahasiswa dari berbagai penjuru Madura dan luar daerah, melalui riset, program kreatif mahasiswa, serta kegiatan pengabdian yang berorientasi solusi nyata.
“Dies Natalis bukan sekadar perayaan, melainkan juga momentum refleksi perjalanan panjang, penguatan jati diri, dan penetapan langkah ke depan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya peran teknologi dalam mendukung pendidikan masa kini. “Teknologi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Perguruan tinggi harus mampu berinovasi, mengintegrasikan teknologi, dan melahirkan lulusan yang adaptif serta berdaya saing global. Pendidikan tak hanya harus mekanis dan teknis, tetapi juga membentuk karakter dan nilai kearifan lokal,” ujarnya.
Dalam penutupan sambutannya yang hangat dan inspiratif, Bupati menyampaikan pantun:
Ke kampus UTM naik sepeda,
Lewat jalan banyak mahasiswa,
Sudah 24 tahun usianya,
Semoga makin jaya luar biasa.
Rektor UTM, Prof. Dr. Safi’, S.H., M.H., dalam sambutannya menekankan bahwa usia ke-24 adalah momentum untuk memperkuat jati diri UTM sebagai “kampus rakyat” yang terus berkembang bersama masyarakat. “Kami percaya, dari Madura kita bisa memberi dampak nyata bagi dunia,” ujarnya penuh keyakinan.
Dalam laporan tahunannya, Rektor memaparkan sejumlah pencapaian strategis yang berhasil diraih sepanjang tahun 2025, antara lain:
- Akreditasi institusi meningkat menjadi “Unggul”
- 10 Program Studi meraih akreditasi Unggul
- 7 Program Studi mendapatkan akreditasi internasional FIBAA
- 219 artikel ilmiah dipublikasikan di jurnal bereputasi internasional
- 27 guru besar aktif
- Dukungan terhadap 20 startup mahasiswa
- Inovasi unggulan seperti varietas jagung Madura-3 dan teknologi rekacipta garam berkelanjutan hasil kolaborasi global
- Peningkatan pendapatan BLU mencapai Rp78,22 miliar
- Pembangunan fasilitas baru seperti Teaching Industry Center, Klinik Pratama, Rumah Sakit UTM dan Gedung Ola Raga
Meski demikian, Rektor menggarisbawahi tantangan nyata bahwa hasil inovasi kampus masih sulit terserap oleh pasar lokal. Untuk itu, ia mengajak Pemerintah Daerah, khususnya Bupati Bangkalan, untuk turut mendorong dan menyukseskan pemanfaatan inovasi lokal UTM secara luas.
“Beragam capaian ini adalah hasil kolaborasi, doa, dan kerja keras seluruh sivitas akademika. Mari kita bersama-sama mendorong UTM agar terus berdampak dan membawa manfaat bagi warga Madura dan Indonesia,” tutup Rektor.
Sebagai pembicara utama dalam Orasi Ilmiah, Anggota VI BPK RI, Drs. H. Fathan Subchi, M.A.P., CIISA, ChFA, CSFA, menyoroti urgensi transformasi digital dalam membangun pendidikan tinggi yang inklusif dan adaptif.
Fathan menyebut bahwa pemanfaatan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Big Data, Cloud Computing, dan Internet of Things (IoT) harus menjadi bagian integral dari strategi pengembangan universitas. Ia menekankan tiga pilar penting pendidikan masa depan: aksesibilitas, kualitas pembelajaran, dan efisiensi manajerial.
Sebagai contoh implementasi teknologi, Fathan menguraikan pemanfaatan:
- Learning Management System (LMS)
- AI untuk personalisasi materi belajar
- Virtual Reality dalam simulasi praktikum
- Mobile Learning yang memperluas akses tanpa batas geografis
Ia mengapresiasi langkah UTM yang tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga produsen solusi inovatif, seperti digitalisasi UMKM, teknologi penyiram otomatis, dan pemanfaatan energi surya.
“UTM menunjukkan wajah kampus masa depan: berdampak, inovatif, dan berorientasi pada pengabdian. Inilah peran nyata yang harus diperkuat ke depan,” ungkapnya.
Fathan menekankan pentingnya keseimbangan antara transformasi digital dengan nilai-nilai luhur akademik. Ia juga menyoroti pentingnya akuntabilitas keuangan, mendorong perguruan tinggi untuk menjadi teladan dalam pengelolaan anggaran negara secara terbuka dan bertanggung jawab.
“Kami dari BPK siap mendukung dunia pendidikan, tidak hanya dalam pengawasan, tetapi juga dalam memperkuat kapasitas tata kelola demi menjaga kepercayaan publik,” tegasnya.
Sebagai bagian dari acara Dies Natalis ke-24 ini, UTM juga meluncurkan sejumlah inovasi dan program strategis, di antaranya:
- Maskot resmi Universitas Trunojoyo Madura
- Produk air minum kampus “UTM Water”
- Penyerahan SK Program Magister Pendidikan Dasar
- Pengumuman dan penyerahan hadiah lomba-lomba dalam rangkaian UTM FUN Festival
Dengan semangat refleksi, kolaborasi, dan inovasi, Dies Natalis ke-24 Universitas Trunojoyo Madura bukan hanya menjadi perayaan usia, tetapi juga menegaskan komitmen UTM untuk terus hadir sebagai mercusuar ilmu pengetahuan dan pusat perubahan bagi Madura, Indonesia, dan dunia.