Bangkalan, 10 April 2025 — Suasana khidmat dan penuh kehangatan menyelimuti Gedung Pertemuan R.P. Mohammad Noer, Universitas Trunojoyo Madura (UTM), dalam acara Halal Bihalal Idul Fitri 1446 H/2025 M yang diselenggarakan hari ini. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, dosen, staf, serta seluruh civitas akademika sebagai bagian dari tradisi silaturahmi dan refleksi spiritual pasca-Ramadhan.
Mengusung semangat mempererat ukhuwah islamiyah dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan, Halal Bihalal tahun ini turut menghadirkan K.H. Abdul Hakim Mahfudz, Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, sebagai penceramah dalam sesi Mau’idhah Hasanah.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Trunojoyo Madura mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri kepada seluruh hadirin serta menyampaikan rasa syukur atas kesempatan berkumpul kembali dalam suasana fitri.
“Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin atas segala kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Semoga kita semua, yang telah melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh, termasuk dalam golongan orang-orang yang bertakwa dan kembali menjadi hamba yang fitri serta beruntung di dunia dan akhirat,” ujar Rektor.
Ia menambahkan bahwa Halal Bihalal rutin digelar setiap tahun sebagai sarana memperkuat kebersamaan dan kerja sama antar civitas akademika. Namun tahun ini, pihak kampus ingin memberikan sentuhan spiritual yang lebih kuat dengan menghadirkan Ketua PWNU Jawa Timur.
“Kami berharap dengan spirit Halal Bihalal dan pesan-pesan dari Gus Kikin, kinerja civitas akademika semakin meningkat, semakin kompak, dan mampu membawa UTM menjadi kampus yang lebih maju dan berkembang.”
Dalam ceramahnya, K.H. Abdul Hakim Mahfudz, atau yang akrab disapa Gus Kikin, menyampaikan kekagumannya terhadap UTM yang tetap mempertahankan tradisi dan budaya lokal meskipun telah menjadi perguruan tinggi negeri sejak diresmikan oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada tahun 2001.
“Saya baru pertama kali ke sini dan awalnya membayangkan kalau sudah berstatus negeri, semuanya pasti berubah. Tapi ternyata banyak tradisi dan budaya lama yang masih dijaga dan dilestarikan. Ini luar biasa. Tradisi adalah karakter bangsa, dan inilah yang disebut sebagai Islam Nusantara—Islam yang hadir berdampingan dengan budaya lokal,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga jati diri bangsa di tengah arus modernisasi, serta memperkuat ukhuwah dan persatuan agar bangsa dapat dibangun dengan lebih kokoh.
“Modernisasi silakan, tapi karakter bangsa jangan ditinggalkan. Jangan sampai perbedaan menjadi permusuhan. Jika sudah bersatu, semuanya akan lebih mudah dibangun bersama.”
Acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah, menciptakan suasana kekeluargaan yang hangat dan penuh haru. Halal Bihalal ini menjadi momentum spesial bagi keluarga besar Universitas Trunojoyo Madura untuk mempererat ikatan batin dan semangat kolektif dalam membangun peradaban yang berakar pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat kebersamaan dan pengabdian kepada masyarakat tetap menyala pasca bulan suci Ramadhan, serta menjadi pendorong untuk mewujudkan UTM sebagai kampus yang unggul, Tangguh, dan mandiri.