CategoriesNews Headlines

UTM Terima Kunjungan Cabang Dinas Pendidikan Bangkalan, Dorong Peningkatan Akses ke Perguruan Tinggi

Bangkalan, 28 April 2025 – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat jejaring dan kolaborasi dengan dunia pendidikan menengah di wilayah Madura. Setelah sebelumnya menerima kunjungan dari SMKS Bustanul Ulum Pamekasan, kali ini UTM menerima kunjungan resmi dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Bangkalan, bertempat di Graha Utama Rektorat lantai 5 pada Senin (28/4).

Rombongan tamu dipimpin langsung oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Bangkalan, Pinky Hidayati, S.Psi., M.Psi., dan terdiri dari jajaran kepala sekolah, pengawas sekolah, serta Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) se-Kabupaten Bangkalan. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan koordinasi antara pendidikan menengah dan perguruan tinggi, serta mendorong angka partisipasi lulusan SMA/SMK untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

Mewakili tuan rumah, Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Prof. Dr. Safi’, S.H., M.H., menyambut baik kedatangan tamu-tamu kehormatan tersebut. Dalam sambutannya, Prof. Safi’ menggarisbawahi pentingnya sinergi antara institusi pendidikan menengah dan pendidikan tinggi dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang berkelanjutan di Madura.

“Selamat datang kepada Ibu Pinky Hidayati dan seluruh jajaran kepala sekolah, pengawas, serta Ketua MKKS di kampus kebanggaan masyarakat Madura, Universitas Trunojoyo Madura. Ini adalah momentum yang tepat untuk membangun silaturrahmi dan memperkuat kolaborasi demi kemajuan pendidikan di wilayah kita,” ujar Prof. Safi’.

Lebih lanjut, Prof. Safi’ juga memaparkan secara rinci mekanisme dan jalur penerimaan mahasiswa baru UTM tahun akademik 2025/2026. UTM membuka kesempatan bagi para lulusan SMA/SMK untuk bergabung melalui tiga jalur utama, yakni Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) yang saat ini tengah berlangsung, serta Seleksi Mandiri Masuk UTM (SMMUTM).

“Kami mengajak para kepala sekolah dan pengawas untuk menyosialisasikan informasi ini kepada siswa-siswi di Bangkalan. Khusus untuk jalur mandiri, kami menyediakan delapan jalur alternatif yang dirancang fleksibel dan inklusif, sehingga bisa menjangkau berbagai latar belakang calon mahasiswa,” jelasnya.

Di sisi lain, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Bangkalan, Pinky Hidayati, turut mengapresiasi sambutan hangat dari pihak universitas. Ia menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan tinggi, sejalan dengan visi pembangunan daerah.

“Kami percaya bahwa kemajuan suatu daerah sangat bergantung pada tingkat pendidikan warganya. Dengan membuka akses yang lebih luas ke perguruan tinggi, kita tidak hanya memperluas wawasan generasi muda, tetapi juga mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Bangkalan dan wilayah Jawa Timur secara umum,” tutur Pinky.

Acara kunjungan ini kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif antara pimpinan UTM dan para tamu undangan. Diskusi tersebut membahas berbagai peluang kerjasama ke depan, mulai dari sosialisasi jalur masuk perguruan tinggi, penguatan program bimbingan karier di sekolah, hingga potensi kolaborasi dalam bentuk pelatihan dan pembinaan guru.

Sebagai penutup, seluruh peserta kegiatan melakukan sesi foto bersama di lobi utama Gedung Rektorat, sebagai simbol komitmen bersama dalam membangun sinergi pendidikan antara jenjang menengah dan perguruan tinggi.

Kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari kerja sama yang lebih erat antara UTM dan Cabang Dinas Pendidikan Bangkalan, sekaligus mendorong lebih banyak lulusan sekolah di Madura untuk berani bermimpi dan melangkah menuju pendidikan tinggi.

CategoriesNews Headlines

Klinik Pratama Universitas Trunojoyo Madura Jalani Proses Akreditasi oleh Tim Surveyor dari LPA ASKIN

Bangkalan, 25 April 2025 – Klinik Pratama Universitas Trunojoyo Madura (UTM) tengah menapaki babak penting dalam upayanya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan menjalani proses akreditasi dari Lembaga Penyelenggara Akreditasi Asosiasi Klinik Indonesia (LPA ASKIN). Proses visitasi akreditasi berlangsung selama tiga hari, sejak tanggal 23 hingga 25 April 2025, dan dipimpin langsung oleh dua surveyor berpengalaman: Dr. Hj. Yulia Kartika, M.M. dan Drg. Retnowati Handayaningroem, M.M.

Visitasi ini bertujuan menilai berbagai aspek layanan yang disediakan oleh Klinik Pratama UTM, mulai dari tata kelola fasilitas, kualitas pelayanan medis, keselamatan pasien, hingga sistem administrasi dan manajemen klinik. Penilaian dilakukan berdasarkan standar nasional akreditasi klinik yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kedatangan tim surveyor disambut hangat oleh jajaran pimpinan universitas. Hadir dalam seremoni pembukaan kegiatan ini antara lain Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum, Ari Basuki, S.T., M.T., serta dr. Siti Nurfitria, M.Biomed., selaku penanggung jawab operasional Klinik Pratama UTM. Selain itu, seluruh staf medis dan non-medis klinik turut hadir dalam rangka mendukung kelancaran proses akreditasi.

Dalam sambutannya, Ari Basuki menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas kehadiran tim surveyor. Ia menekankan pentingnya akreditasi sebagai tolok ukur mutu layanan yang harus senantiasa dijaga dan ditingkatkan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kedatangan Ibu Dr. Hj. Yulia Kartika dan Ibu Drg. Retnowati Handayaningroem. Proses akreditasi ini merupakan momentum penting bagi Klinik Pratama UTM untuk terus berbenah dan meningkatkan pelayanan. Harapan kami, hasil dari proses ini dapat mendorong kami menuju pelayanan kesehatan yang paripurna dan berkelanjutan, terutama dalam melayani sivitas akademika Universitas Trunojoyo Madura,” ujar Ari Basuki.

Sementara itu, Dr. Hj. Yulia Kartika juga memberikan apresiasi atas keterbukaan dan kesiapan dari seluruh tim klinik. Ia menegaskan bahwa proses akreditasi bukan sekadar bentuk penilaian administratif, tetapi juga sebagai bentuk pembinaan untuk meningkatkan mutu pelayanan secara menyeluruh.
“Kami sangat menghargai sambutan hangat dari Universitas Trunojoyo Madura. Harapan kami, proses akreditasi ini dapat memberikan banyak masukan yang konstruktif dan menjadi pendorong bagi Klinik Pratama UTM untuk terus berkembang, tidak hanya bagi kampus, tetapi juga untuk masyarakat sekitar,” ungkapnya.

Selama proses visitasi, tim surveyor melakukan telaah dokumen, observasi langsung di lapangan, dan wawancara dengan pimpinan klinik serta tenaga medis. Mereka juga mengevaluasi sejauh mana standar pelayanan telah diimplementasikan dalam praktik sehari-hari.

Drg. Retnowati Handayaningroem menambahkan bahwa salah satu fokus penting dalam akreditasi adalah keberlanjutan program mutu dan keselamatan pasien. “Kami ingin memastikan bahwa standar-standar pelayanan yang ada benar-benar diterapkan secara konsisten, bukan hanya pada saat visitasi. Ini semua demi mewujudkan klinik yang unggul dan mampu menjawab tantangan pelayanan kesehatan di masa depan,” terangnya.

Dengan terlaksananya proses ini, Klinik Pratama UTM diharapkan mampu meraih status akreditasi yang baik dan menjadi role model pelayanan kesehatan berbasis kampus. Klinik ini bukan hanya menjadi tempat berobat bagi dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan, tetapi juga terbuka untuk masyarakat umum yang membutuhkan layanan medis yang terjangkau dan berkualitas.

Akreditasi ini juga menjadi langkah strategis dalam mendukung visi Universitas Trunojoyo Madura sebagai institusi pendidikan yang peduli terhadap kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam aspek kesehatan.

Sebagai penutup kegiatan, dilakukan sesi refleksi dan evaluasi awal oleh tim surveyor bersama manajemen klinik. Hasil akhir akreditasi akan diumumkan beberapa minggu ke depan, setelah dilakukan penilaian dan validasi oleh pihak LPA ASKIN.

CategoriesNews Headlines

UTM Resmikan 10 Instalasi Biogas Sistema di Pamekasan, Dorong Energi Ramah Lingkungan dari Limbah Ternak

Pamekasan – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan teknologi berkelanjutan melalui peresmian dan penyerahan Instalasi Biogas Sistema kepada masyarakat Kabupaten Pamekasan, Madura. Acara ini dilaksanakan pada Kamis (24/4/2025) di Desa Klompang Barat, Kecamatan Pakong, Pamekasan, dan menjadi momen bersejarah bagi pengembangan energi terbarukan di daerah tersebut.

Penyerahan simbolis dilakukan langsung oleh Rektor UTM, Prof. Dr. Safi’, dalam sebuah seremoni yang berlangsung khidmat di Peringgitan Dalam Pendopo Ronggosukowati, Pamekasan. Acara ini juga dihadiri oleh Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman Wafi, yang secara resmi mendukung penuh pelaksanaan proyek tersebut sebagai bagian dari langkah strategis menuju ketahanan energi dan pangan berbasis kearifan lokal.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Safi’ menjelaskan bahwa instalasi biogas ini merupakan bagian dari proyek riset strategis UTM yang berfokus pada pemanfaatan limbah ternak menjadi energi alternatif. Proyek ini disponsori oleh Biru Karbon Nusantara dan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP).

Sebanyak 10 desa di Kabupaten Pamekasan dipilih sebagai penerima manfaat dari instalasi biogas ini. Adapun desa-desa tersebut meliputi: Desa Rek Kerrek, Ponpes Al-Fatih, Desa Kertegena Daya, Desa Pangereman, Desa Klompang Barat, Desa Tampojung Guwa, Desa Seddur, Desa Kaduara Barat, Desa Tampojung Pregi, dan salah satu penerima juga merupakan lembaga mitra yang berada di bawah koordinasi Ketua LPPM UTM.

Setiap desa tersebut akan memiliki satu unit instalasi biogas yang difungsikan untuk mengolah limbah kotoran ternak sapi menjadi energi terbarukan berupa gas metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga dan usaha mikro.

Prof. Dr. Safi’ menegaskan bahwa proyek ini tidak hanya sebatas pemberian fasilitas, melainkan bagian dari riset berkelanjutan yang melibatkan peternak secara langsung. Melalui kerja sama dengan DKPP Pamekasan, tim riset UTM juga mengembangkan metode pengolahan pakan ternak yang berkontribusi langsung pada peningkatan kualitas dan kesehatan sapi.

“Sapi-sapi milik peternak menjadi lebih sehat, berat badannya bertambah, dan tentu saja kotoran yang dihasilkan lebih banyak serta ideal untuk diolah menjadi biogas,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa hasil riset ini sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam hal ketahanan pangan dan energi. Ia berharap teknologi ini bisa menjadi contoh yang ditiru oleh masyarakat luas dan daerah lain di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut Andrie Kisroh Sunyigono. PhD (koordinator matching fund) juga menyampaikan bahwa UTM telah mampu mendorong teknologi pengolahan pakan pelet sapi yang telah terbukti mampu meningkatkan bobot sapi madura cukup signifikan dan juga produksi kompos dan pupuk cair. Kedepan akan dikembangkan integrated farming sapi madura di kampus UTM

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman Wafi, menyampaikan apresiasi dan penghargaan tinggi kepada UTM dan Biru Karbon Nusantara. Ia menyebut kepercayaan yang diberikan kepada Pamekasan sebagai lokasi pilot project nasional sangat membanggakan dan strategis.

“Teknologi biogas ini sangat cocok diterapkan di wilayah kami yang didominasi lahan kering dan rentan retak saat musim kemarau. Ini solusi konkret untuk permasalahan energi sekaligus pengelolaan limbah ternak,” ujar Bupati Kholil.

Beliau juga menyoroti manfaat ganda dari instalasi ini. Selain mengurangi ketergantungan pada gas LPG dan kayu bakar, sisa pengolahan biogas (slurry) juga mengandung unsur hara tinggi yang sangat baik untuk tanaman.

“Program ini sangat bermanfaat dan saya berharap tidak berhenti di sini. Saya mendorong agar proyek ini bisa dikembangkan di desa-desa lainnya di Pamekasan,” tambahnya.

Usai seremoni, Rektor UTM dan Bupati Pamekasan bersama tim riset dan jajaran Pemkab meninjau langsung instalasi biogas di Desa Klompang Barat. Di lokasi tersebut, mereka menyaksikan secara langsung bagaimana proses limbah ternak diubah menjadi gas yang dapat dimanfaatkan untuk memasak serta digunakan oleh pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK).

Menariknya, teknologi ini tidak hanya terbatas untuk memasak. Menurut tim riset UTM, biogas yang dihasilkan juga dapat dikonversi menjadi energi listrik, yang bisa dimanfaatkan untuk penerangan dan kebutuhan energi lainnya di rumah tangga dan usaha kecil.

Dalam suasana santai dan akrab, Rektor dan Bupati bahkan berkesempatan mencicipi sate Madura yang dimasak menggunakan bahan bakar biogas hasil produksi instalasi tersebut. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa energi bersih bisa hadir di tengah masyarakat secara sederhana namun fungsional.

Penyerahan dan peresmian instalasi Biogas Sistema oleh UTM ini menjadi titik awal pengembangan teknologi energi terbarukan berbasis masyarakat di Madura. Melalui kolaborasi lintas sektor antara perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia usaha, diharapkan semakin banyak inovasi yang lahir untuk menjawab tantangan krisis energi dan lingkungan di tingkat lokal.

“Kalau masyarakat bisa mengelola limbah ternak dengan baik dan menjadikannya energi, maka kita tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga meningkatkan kemandirian energi dan kesejahteraan peternak,” pungkas Prof. Dr. Safi’.

CategoriesNews Headlines

Universitas Trunojoyo Madura Raih Penghargaan Bergengsi Platinum dan Bronze di Ajang Brawijaya Halal Matric Award 2025

Malang, 21 April 2025 — Universitas Trunojoyo Madura (UTM) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional dengan meraih dua penghargaan bergengsi sekaligus dalam ajang Brawijaya Halal Matric Award 2025. UTM berhasil membawa pulang Platinum Award untuk kategori overall ranking dan Bronze Award untuk kategori halal policy. Ajang prestisius ini diselenggarakan di Universitas Brawijaya, Kota Malang, bersamaan dengan pelaksanaan Rapat Kerja Nasional Forum Wakil Rektor Bidang Akademik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Indonesia Tahun 2025.

Penghargaan Brawijaya Halal Matric (UB Halal Metric) merupakan salah satu bentuk apresiasi tertinggi terhadap inovasi, kontribusi, dan komitmen dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, pemerintah daerah, serta sektor industri dalam pengembangan dan pembangunan ekosistem halal di Indonesia. Dalam rangkaian kegiatan Rakernas PTN tersebut, sesi penganugerahan UB Halal Metric menjadi bagian pembuka yang sangat dinantikan, mengingat peran strategisnya dalam mendorong sinergi lintas sektor dalam penguatan industri halal nasional.

Universitas Trunojoyo Madura, melalui Tim Halal Center yang berada di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), tampil sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik dalam kategori pengembangan ekosistem halal. Raihan Platinum Award mencerminkan pencapaian menyeluruh dari berbagai aspek penilaian, mulai dari riset, edukasi, kolaborasi, hingga pemberdayaan masyarakat. Sementara itu, Bronze Award untuk kategori halal policy menunjukkan keberhasilan UTM dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan yang mendukung industri halal, baik dalam lingkup internal kampus maupun kemitraan eksternal.

Prestasi ini tentu tidak lepas dari kerja keras seluruh elemen civitas akademika Universitas Trunojoyo Madura, terutama Tim Halal Center yang secara konsisten melaksanakan program berbasis yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat—dengan fokus pada penguatan sektor halal. Program-program tersebut menyasar masyarakat luas, termasuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dalam upaya meningkatkan literasi halal, sertifikasi produk, dan daya saing usaha.

Mewakili pimpinan universitas, Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Trunojoyo Madura Prof. Dr. Achmad Amzeri, S.P., M.P. turut hadir dalam seremoni penyerahan penghargaan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaian yang diraih. Ia menegaskan bahwa penghargaan ini bukan hanya menjadi bentuk pengakuan nasional terhadap kontribusi UTM dalam pembangunan ekosistem halal, tetapi juga menjadi dorongan moral untuk terus meningkatkan kualitas dan jangkauan dampak kegiatan Tri Dharma ke depannya, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Penghargaan ini menjadi semangat baru bagi kami untuk terus mendorong inovasi, kolaborasi, dan pemberdayaan dalam bidang halal. Kami percaya bahwa universitas memiliki peran vital dalam mendukung pertumbuhan industri halal yang berkelanjutan di Indonesia, dan ini adalah bukti bahwa apa yang telah kami lakukan selama ini mendapatkan apresiasi yang luar biasa,” ungkapnya.

Dengan pencapaian ini, Universitas Trunojoyo Madura semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pusat keunggulan dalam pengembangan ekosistem halal di Indonesia. Ke depan, UTM berkomitmen untuk terus memperluas kerja sama dengan berbagai pihak serta memperdalam kajian dan implementasi sistem halal demi memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat luas.

CategoriesNews Headlines

Universitas Trunojoyo Madura dan IAIN Madura Jalin Kerja Sama Strategis untuk Penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Bangkalan, 26 Februari 2025 – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menerima kunjungan kerja dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura dalam rangka penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara kedua institusi. Acara yang bertujuan untuk memperkuat pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi ini berlangsung di Ruang Rapat 502, Lantai 5, Rektorat Terpadu Universitas Trunojoyo Madura.

Penandatanganan MoU ini dihadiri oleh Rektor IAIN Madura, Dr. H. Saiful Hadi, didampingi oleh Wakil Rektor III, Dr. Mohammad Ali Al Humaidy, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Mashur, M.Fil., serta Ketua Lembaga Penjamin Mutu (LPM), Dr. Mulyadi. Sementara itu, Universitas Trunojoyo Madura diwakili oleh Rektor Prof. Dr. Safi, S.H., M.H., beserta jajaran pimpinan universitas.

Kerja sama ini bertujuan untuk mempererat hubungan antar perguruan tinggi serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat, yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kolaborasi antara UTM dan IAIN Madura ini diharapkan dapat mempercepat penerapan penelitian, pengajaran, serta pengabdian masyarakat yang lebih optimal dan berdampak positif. Dengan adanya nota kesepahaman ini, kedua lembaga pendidikan tinggi berharap dapat menciptakan berbagai inovasi dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, serta pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, yang pada akhirnya akan membawa manfaat besar bagi masyarakat luas.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Prof. Dr. Safi, S.H., M.H., menyampaikan terima kasih kepada pimpinan IAIN Madura atas komitmennya dalam implementasi kerja sama yang selama ini telah terjalin dengan baik. Beliau menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kualitas akademik dan penelitian yang berorientasi pada kebermanfaatan bagi masyarakat.

Sementara itu, Rektor IAIN Madura, Dr. H. Saiful Hadi, juga menyampaikan apresiasi kepada Universitas Trunojoyo Madura atas terjalinnya kerja sama ini. Beliau berharap bahwa nota kesepahaman ini menjadi langkah yang baik dalam mengembangkan kedua institusi ke depan.

“Kami ingin memastikan bahwa transformasi ini memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, kerja sama dengan UTM menjadi sangat penting, khususnya dalam bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta kemandirian dalam pengelolaan perguruan tinggi,” ujar Dr. H. Saiful Hadi.

Lebih lanjut, Rektor IAIN Madura menegaskan bahwa dalam proses perubahan bentuk institusi, pihaknya akan tetap menjaga mandat pemerintah dalam mempertahankan dan mengembangkan ilmu-ilmu keislaman, sekaligus mengintegrasikan ilmu-ilmu lain yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, kerja sama dengan UTM menjadi langkah strategis untuk memperkuat persiapan dan percepatan alih bentuk tersebut.

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan Universitas Trunojoyo Madura dan IAIN Madura dapat terus berkontribusi dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia, serta menciptakan lingkungan akademik yang kondusif bagi mahasiswa dan dosen untuk berkembang secara optimal.

CategoriesNews Headlines

Kunjungan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi di Pusat Riset, Inovasi Dan Komersialisasi Garam UTM

Pamekasan, 25 Februari 2025, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., melaksanakan pengarahan dan seremoni panen garam bersama peneliti dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dan masyarakat.

Pada kesempatan ini, turut hadir pula Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Ditjen Risbang, Prof. Yos Sunitiyoso, Ibu Ria Arief, Unit Manager, Knowledge to Policy DFAT l, Ibu Jana C Hertz, Team Leader KONEKSI, Bapak Dimas Suryo, Koordinator Direktorat Pendidikan Tinggi dan IPTEK Kementerian PPN/Bappenas, Ibu Catur Wulandari, Perencana Direktorat Pendidikan Tinggi dan IPTEK Kementerian PPN/Bappenas, Sabila Khadijah, Program Technical Affairs Officer, KONEKSI, Renaldo Pandaleke, Communications and GD Officer KONEKSI, Pejabat Forkopimda Pamekasan, Rektorium, Dekanium, Kapuslit LPPM UTM, tim peneliti.

Kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat, yakni Desa Majungan, Kec. Pademawu dan Desa Lembung, Kec. Galis, Kab. Pamekasan.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Prof. Safi’, menginginkan kegiatan ini dapat meningkatkan produktivitas hasil tani kepada masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan amanat presiden memerintahkan agar semua bahu membahu untuk mewujudkan swasembada pangan sesuai dengan potensinya masing-masing. “Produknya tidak hanya artikel publikasi tp juga dampak baik juga masyarakat.” imbuhnya.

Terdapat pemaparan yang disampaikan oleh Prof Mahfud Efendi, selaku ketua peneliti Kedai Reka dari UTM, dengan tajuk Mengakar budaya menumbuh reka cipta mewujud swasembada. Beliau menyisipkan harapan agar pak Wamen dapat menjadi kepanjangan tangan dari masyarakat bahwa saat ini pasar garam masih impor.“Riset ini mengangkat kearifan lokal madura sebagai community based dan dikaitkan dengan program Prabowo tentang swasembada garam.”, ujar Prof Mahfud. Sang putra daerah membuat start up reka cipta garam untuk mewujudkan perkembangan garam demi gagasan nasional.

Peneliti dari UTM lainnya yakni Wahyudi Agustiono, P.hD. juga turut memberikan paparan mengenai riset yang dilaksanakan. Seperti diketahui jika ia mengalahkan ratusan proposal hingga mendapat kepercayaan dari KONEKSI. Dosen Fakultas Teknik ini menyoroti menyasar isu global namun memberi solusi membumi. Isu tersebut yakni pemanasan global, masyarakat kurang air bersih, dan listrik. “Teknologi yang diusung dapat merubah air laut agar bisa diminum dengan SWRO.”, terangnya. Kegiatan ini sekaligus program lanjutan dari program riset yang bertajuk Harvesting Hope: yang bekerjasama pula dengan the University of Newcastle Australia dan RMIT University.

Prof. Fauzan, Wakil Menteri Diktisaintek, begitu terkesima dengan kembangan riset yang dilakukan para ilmuan dari pulau garam ini. “Intan tidak ada dikota tapi didaerah, begitupula Pak Mafud dan Pak Wahyudi.”, ucapnya. Beliau berharap agar ada riset yang bisa membuat minuman dari garam dan layak minum. Sehingga garam dapat hadir ditengah krisis diabet. Prof. Fauzan meminta perguruan tinggi harus jd problem solver mulai dari masalah sosial, ekonomi, kesehatan, dll. Beliau menutup paparannya dengan harapan bahwa garam dari Pamekasan bisa mendunia.

Kegiatan dilanjutkan dengan seremonial panen garam oleh Wamen, Rektor dan seluruh tamu dan dipimpin oleh Prof Mahfud di Desa Majungan. Kemudian rangkaian ini ditutup dengan mrngunjungi site Renewable Energy, Clean Water, and Quality Salt for Madura’s Saltwork Community through Seawed Farming, Beliau turut masuk juga ke dalam site pengolahan air laut di Desa Lembung dan mengapresiasi kerjasama dengan peneliti Australia.

CategoriesNews Headlines

KUNJUNGAN WAMEN DIKTISAINTEK KE UTM BERPESAN UTM HARUS MENJADI MATAHARI BARU BAGI INDONESIA

Bangkalan, 25 Februari 2025, berlokasi di Aula Lantai 2 Gedung Inovasi Teaching Industry Universitas Trunojoyo Madura (UTM) telah dilaksanakan kegiatan peresmian dan arahan dari Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd.

Pada kesempatan ini, turut hadir pula Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Ditjen Risbang, Prof. Yos Sunitiyoso, Wakil Bupati Bangkalan, Moch. Fauzan Ja’far, S.Ag, S.H., M.H., Pejabat Forkopimda Bangkalan, Rektorium, Dekanium, Kapuslit LPPM UTM, Perwakilan mahasiswa.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Prof. Safi’.,SH., MH., menyampaikan agar kampus nantinya dapat searah, seirama, sevisi dan semisi dengan program pemerintah Republik Indonesia. “Saat ini merupakan kali pertama UTM mendapat pendanaan dari SBSN. Kini gedung dan peralatan sudah siap sehingga sudah bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas hasil riset inovasi yang dihasilkan di lingkungan UTM. Diharapkan arah riset inovasi juga bertumpu pada Madura” Ucap Safi’.

Wakil Bupati Bangkalan, Moch. Fauzan Ja’far, S.Ag., S.H., M.H., memberikan pernyataan seputar diresmikannya Gedung Inovasi dan Teaching Industry. Beliau serta Bupati Bangkalan memiliki keinginan adanya kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi harus kian dilakukan, sehingga seluruh kebijakan dapat berbasis riset. “UTM merupakan laboratorium untuk seluruh kebijakan kita kedepan.”, tambah Wabub.

Sekretaris LPPM, Prof. Zainul Hidayah, menekankan dalam pemaparannya bahwa melalui gedung ini digadang sebagai wadah bagi hasil riset para peneliti UTM yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. “Gedung ini dilengkapi pula dengan jasa layanan bagi pelaku industri sekaligus sebagai income generate bagi universitas” Ungkap Zainul.

Kuliah tamu yang diberikan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., ini menekankan jika perguruan tinggi harus turun membantu masyarakat, dan tidak hanya menjadi Menara gading. “UTM harus menjadi matahari baru yang terbit dari timur.” tambahnya. Hal ini menunjukkan harapan besar Wamen terhadap apa yang kini sedang ditekuni universitas berakreditasi Unggul ini. Pesan yang beliau sampaikan selaras dengan harapan seluruh stakeholder yakni gedung ini bukan untuk berteduh tapi memberikan solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat. “Ke Ponorogo naik pesawat, Trunojoyo memang hebat” Tutup Fauzan Dalam Sambutannya.

Acara dilanjutkan dengan pemotongan pita dan tanda tangan prasasti oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., dan didampingi oleh Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Ditjen Risbang, Prof. Yos Sunitiyoso, Wakil Bupati Bangkalan, Moch. Fauzan Ja’far, S.Ag, S.H., M.H., Forkopimda Bangkalan, Rektorium, Dekanium, Kapuslit LPPM UTM, maka Gedung Inovasi Teaching Industry telah resmi digunakan.

CategoriesNews Headlines

Silaturahmi dan Serap Aspirasi Bersama Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan Terpilih di Universitas Trunojoyo Madura

Bangkalan 13 Februari 2025– Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menerima kunjungan silaturahmi dan serap aspirasi bersama Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan terpilih periode 2025-2030, Lukman Hakim dan Fauzan Jakfar. Kegiatan ini berlangsung di ruang 502 lantai 5 Gedung Graha Utama Universitas Trunojoyo Madura dengan penuh kehangatan serta menjadi ajang diskusi strategis guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan Kabupaten Bangkalan.

Rektor UTM, Prof. Dr. Safi’, S.H., M.H., dalam sambutannya, menyampaikan selamat dan sukses atas terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan. Ia menegaskan bahwa UTM siap bersinergi dan bergerak dalam frekuensi yang sama untuk mendorong kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Bangkalan. Prof. Safi’ juga menyoroti pentingnya peningkatan sektor pendidikan dan kesehatan yang masih memerlukan perhatian lebih.

Sebagai salah satu kampus di Jawa Timur, UTM siap menjadi mitra strategis bagi pemerintah daerah dalam mengurangi angka kemiskinan di Madura. Salah satu inisiatif yang sedang digagas adalah rancangan Peraturan Bupati (Perbup) tentang pengelolaan kos-kosan dan kontrakan di sekitar kampus. Langkah ini bertujuan untuk membentuk karakter penghuni kos serta menciptakan lingkungan yang lebih kondusif. Istilah “Kampung Karakter” diusulkan sebagai model yang bisa diterapkan di berbagai desa dengan fasilitas pendidikan yang lengkap, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi dan SLB.

Selain itu, Rektor UTM juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur bagi kampus, seperti gelanggang olahraga dan akses jalan yang lebih baik dari Jembatan Suramadu ke UTM.

Dalam sambutannya, Bupati Bangkalan terpilih, Lukman Hakim, mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari UTM. Ia menegaskan pentingnya koordinasi dan kerja sama antara pemerintah daerah dengan UTM untuk merumuskan kebijakan berbasis kebutuhan masyarakat. Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diharapkan memiliki prestasi setiap tahunnya dan menjadikan UTM sebagai laboratorium penelitian guna menghasilkan kebijakan yang terukur dan berbasis hukum.

Menanggapi persoalan infrastruktur, Lukman Hakim mengungkapkan bahwa beberapa ruas jalan, termasuk di sekitar UTM, akan ditingkatkan statusnya menjadi jalan provinsi agar tidak terlalu membebani anggaran kabupaten. Ia juga mengajak UTM untuk berkolaborasi dalam membangun citra Pemerintah Kabupaten Bangkalan dengan konsep simbiosis mutualisme.

Sementara itu, Wakil Bupati Bangkalan terpilih, Fauzan Jakfar, menegaskan perlunya perhatian serius terhadap regulasi kos-kosan di sekitar UTM guna mencegah berbagai permasalahan sosial. Pemerintah daerah harus turun tangan dalam mengatur maraknya tempat tinggal mahasiswa untuk mencegah dampak negatif yang lebih luas. Oleh karena itu, diperlukan perubahan Peraturan Daerah (Perda) yang lebih konkret dan efektif.

Selain itu, Fauzan juga menyoroti perbaikan akses jalan menuju UTM yang masih menjadi kendala. Ia menjelaskan bahwa jalan nasional dan kabupaten yang ada belum mencakup status jalan provinsi, sehingga perlu perhatian lebih dalam pengembangannya. Pemerintah Kabupaten Bangkalan juga berencana mengembangkan konsep wisata halal yang lebih konkret dengan dukungan dari UTM sebagai ujung tombak dalam memperbaiki tata kelola pemerintahan.

Silaturahmi ini menjadi langkah awal yang positif dalam membangun sinergi antara pemerintah daerah dan akademisi demi kemajuan Bangkalan. Diharapkan, hasil dari pertemuan ini dapat segera diwujudkan dalam kebijakan konkret yang berdampak langsung bagi masyarakat.

CategoriesNews Headlines

UTM Raih Penghargaan di International Awarding of Unesa 3 Trics 2025

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) secara mengejutkan berhasil meraih penghargaan dalam ajang The Awarding of Unesa 3 Trics 2025. Acara yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini menilai pemeringkatan kampus atau instansi dalam tiga bidang utama, yakni Sportric (olahraga), Dimetric (disabilitas), dan Artric (seni budaya). Penghargaan tersebut diberikan dalam acara yang digelar pada Selasa, 4 Februari 2025.

Dalam kategori Artric (seni budaya), UTM berhasil menempati peringkat ke-5 dari 18 nominasi kampus. Penilaian dilakukan berdasarkan kepedulian kampus terhadap pengembangan seni dan budaya, yang mencakup kegiatan serta prestasi dosen, unit kegiatan mahasiswa, hingga ketersediaan sarana dan prasarana pendukung.

Surokim, Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama UTM, menyampaikan apresiasi terhadap pencapaian ini.

“Terima kasih atas ikhtiar yang dilakukan tim dosen dan para pimpinan FKIP atas perolehan award ini. Semoga bisa memacu pendirian program studi seni di UTM. Semoga dengan perolehan prestasi Artric ini, kampus UTM semakin berkembang dan berjaya di bidang seni budaya serta bidang lainnya,” ujar Surokim.

Capaian ini menjadi bukti nyata komitmen UTM dalam meningkatkan eksistensinya di kancah nasional maupun internasional. Keberhasilan ini juga selaras dengan visi UTM dalam mewujudkan internasionalisasi kampus dengan terus mengembangkan potensi di berbagai bidang.

 

CategoriesNews Headlines

Kunjungan dan Inisiasi Kerjasama Lapas Kelas II Pamekasan dan Lapas Narkotika Kelas II A Pamekasan ke Universitas Trunojoyo Madura

Bangkalan, 31 Januari 2025 – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menerima kunjungan dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Pamekasan dan Kepala Lapas Narkotika Kelas II A Pamekasan dalam rangka inisiasi kerja sama, yang berlangsung di Gedung Graha Utama Rektorat lantai 5, ruang 502. Acara ini dihadiri oleh para pimpinan UTM, termasuk Rektorium, Dekanan, Kepala LPPM, Kabiro BAKK, Kabiro BPKU, Kepala UPA, serta tim kerja sama dan humas.

Dalam sambutannya, Kepala Lapas Kelas II Pamekasan, Syukron Hamdani, A.Md.I.P., S.Ag., M.M., menjelaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan instruksi Presiden terkait Asta Cita, khususnya mengenai ketahanan pangan. Ia mengungkapkan bahwa Lapas Kelas II Pamekasan memiliki lahan pertanian seluas lebih dari 3 hektar dan lahan garam seluas lebih dari 10 hektar yang dapat dikelola dengan optimal. Dengan jumlah warga binaan sekitar 851 orang, ia berharap proses integrasi melalui program asimilasi dapat memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja di lahan tersebut sebelum kembali ke masyarakat.

“Dari proses asimilasi ini, tentunya ada lahan yang perlu digarap untuk mereka bekerja. Setelah bebas, mereka dapat berkiprah dan berbuat banyak untuk menghidupi keluarganya. Oleh karena itu, kami menginisiasi kerja sama dengan UTM untuk mendapatkan dukungan keilmuan dalam pengelolaan lahan, misalnya melalui Fakultas Pertanian. Selain itu, mayoritas warga binaan kami merupakan kasus narkotika, sehingga kami juga ingin bekerja sama dengan Jurusan Psikologi untuk melakukan asesmen dan pendampingan,” ungkap Syukron Hamdani.

Kepala Lapas Narkotika Kelas II A Pamekasan turut menambahkan bahwa pihaknya memiliki tanggung jawab untuk menjalankan program ketahanan pangan sesuai instruksi Presiden. Ia berharap UTM dapat berbagi ilmu dengan warga binaan dalam hal pengelolaan lahan serta memberikan keterampilan yang dapat berguna setelah mereka bebas.

“Kami mengajak Bapak dan Ibu sekalian untuk bersama-sama membekali warga binaan kami dengan keterampilan bercocok tanam atau keterampilan lain yang dapat diterapkan setelah mereka kembali ke masyarakat. Dengan begitu, mereka memiliki peluang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya secara mandiri,” ujarnya.

Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Prof. Dr. Safi’, S.H., M.H., menyambut baik inisiasi kerja sama ini dan mengucapkan selamat atas penugasan para pimpinan Lapas. Ia berharap kerja sama ini membawa manfaat bagi masyarakat, khususnya di Madura.

“Saya mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan inisiasi kerja sama ini. Semoga acara ini memberikan manfaat yang dapat kita tindak lanjuti bersama demi kebaikan masyarakat, bangsa, dan negara,” kata Prof. Dr. Safi’.

Ketua LPPM, Dr. Gita, bersama Wakil Rektor I, Prof. Dr. Achmad Amzeri, S.P., M.P., memiliki berbagai riset dan inovasi, termasuk pengembangan jagung Madura yang produksinya meningkat dari 2,7 ton per hektar menjadi 7 ton per hektar. Rencana ini juga sejalan dengan program Kementerian Pertanian dalam mewujudkan swasembada pangan. Selain itu, pengelolaan garam juga menjadi perhatian utama dengan keterlibatan beberapa akademisi, seperti Prof. Dr. Makhfud Efendy, S.Pi., M.Si., serta beberapa pakar lainnya bisa didiskusikan lebih lanjut dan bisa di sinergikan serta di kerjasamakan, kata Prof. Dr. Safi’.

Diharapkan, kerja sama ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat nyata dalam pengelolaan lahan pertanian dan garam, serta meningkatkan keterampilan warga binaan agar siap kembali ke masyarakat dengan kemampuan yang lebih baik.

Contact

031-3011146
+62811-3333-0046

Email

humas@trunojoyo.ac.id

Office Address

Jl. Raya Telang,PO BOX 02 Kec. Kamal, Bangkalan. Kodepos: 69162 

Official Account

Copyright © 2023 Universitas Trunojoyo Madura. All Rights Reserved.