UTM Gandeng UGM Launching Pembentukan Pusat Riset & Pengembangan Sapi Madura

  • PDF

 

UTM Gandeng UGM Launching Pembentukan Pusat Riset & Pengembangan Sapi Madura

WhatsApp Image_2021-09-30_at_10.40.20

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) terus berkomitmen terhadap pengembangan potensi yang ada di Pulau Madura, mulai dari sapi, garam, jagung, serta rempah-rempah dan wisata syariah halal. Hal tersebut disampaikan Rektor UTM Dr. Drs. Ec. Moh. Syarif saat Launching Pembentukan Pusat Riset dan Pengembangan Sapi Madura bekerja sama dengan Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada (UGM), pada Sabtu 11/9/2021.

Acara Launching Pembentukan Pusat Riset dan Pengembangan Sapi Madura tersebut berlangsung di lapangan Sport Culture and Art (Soca) Center Desa Waru Barat, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan yang dihadiri puluhan peternak Sapi Sono dan Sapi Taccèk.

Muh Syarif menjelaskan, Desa Waru Barat dipilih sebagai lokasi riset dan pengembangan sapi Madura karena populasi Sapi Sono dan Sapi Taccèk sangat bagus. Selain itu warga Desa Waru Barat juga mendukung riset dan pengembangan sapi madura.

Menurutnya, support dari warga Desa Waru Barat sangat penting demi terciptanya riset yang baik. "Mengingat potensi Pulau Madura yang sangat besar, tim UTM dan UGM akan fokus terhadap pengembangan sapi Madura dari hulu hingga hilir, mulai pembuatan pakan, distribusi termasuk outputnya, yaitu peningkatan ekonomi Madura," ujarnya.

Ke depan, riset dan pengembangan sapi madura tersebut akan ditindaklanjuti dengan mahasiswa yang sedang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) bertemakan sapi. Hal ini dalam rangka peningkatan kompetensi mahasiswa serta bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Sementara itu, Dr. Ir. Bambang Suwigyo, Wakil Dekan Bidang Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerja Sama Fakultas Peternakan UGM memaparkan, bahwa keberadaan sapi nasional saat ini mencapai 17-18 juta ekor. Dari jumlah itu, 25 persen atau seperempat sapi ada di Jawa Timur, dan hampir 21 persen ada di Pulau Madura.

WhatsApp Image_2021-09-30_at_10.40.19

Diperkirakan hampir 1 juta sapi ada di Pulau Madura. "Dengan jumlah penduduk 4 juta jiwa, maka bisa diasumsikan tiap satu keluarga memiliki satu sapi. Bisa dikatakan sapi Madura sudah merupakan bagian dari kehidupan orang Madura dan menyatu dengan kehidupan orang Madura," ujarnya.

Ia memaparkan, bahwa riset sapi Madura akan difokuskan terjadap pengembangannya, antara lain cara membuat pakan dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. Terkait distribusi sapi Madura, tidak hanya dalam bentuk daging, namun juga dalam bentuh olahan seperti daging barbeque yang harganya bisa mencapai ratus ribu untuk satu porsi hidangan.

"Karena sapi tersebut dirawat secara istimewa, dagingnya jadi steak daging Sapi Madura, maka harganya akan cukup tinggi sehingga nantinya akan berdampak terhadap percepatan peningkatan ekonomi Madura " imbuhnya.

 


Share this post

Add comment


Security code
Refresh