Seminar Nasional Bahasa dan Sastra

  • PDF

 

Seminar Nasional Bahasa dan Sastra 

 DSC 3563

Perkembangan bahasa dan sastra dalam kehidupan manusia tidak akan bisa lepas dari kehidupan manusia, sebab bahasa dan sastra hidup menjadi satu kesatuan yang terus berubah dan mengalami kemajuan secara perlahan. Istilah ingris mengatakan “language is cultur” bahasa adalah budaya, dapat diartikan bahwa bahasa dan sastra akan terus mengalami perubahan ibarat budaya yang akan berubah mengikuti pola kehidupan manusia.

Untuk mengikuti perkembangan bahasa dan sastra yang terus mengalami perubahan mengikuti zaman, Program Studi Sastra Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) menggelar Seminar Nasional Bahasa dan Sastra (SANABATRA) ke X yang mengangkat tema "multilingualism Perspectives on Language, Literature, dan Culture" pada 11/07/2018.

Bertempat di Aula Graha Utama lantai 10, acara tersebut mengahdirkan seorang Honorary Senior Lecturer FoASS University of New South Wales, Australia. Rochayah Mochali, MA., Ph. D. yang memberi materi “Which Aspect of Meaning is Lost? Applying SFL in Tranlation Assesment”, Himpunan Sarjana Kesustraan Indonesia Dr. Adi Setjowati, S.S., M.Hum. yang memberi materi “Karya Sastra Politik, dak Kekerasan Simbolik” dan Dosen UTM Imron Wakhid Harits, S.S., M.Pd., Ph.D. yang memberi materi “Sastra Anak Bandingan : Transmisi Budaya Sastra Anak Indonesia dan Tradiri Cerita Peri Eropa”.

Membuka acara, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Surokim, S.Sos., M. Si. mengapresiasi acara yang berjalan selama 10 tahun tersebut. “kami sebagai pimpinan di fakultas mengapresiasi sabatra ke-x, perjalanan 10 tahun lamanya bukanlah waktu yang sebentar, tentu eksistensi harus terus dipertahankan dan ditingkatkan” terangnya.

Lebih lanjut, Surokim juga menyampaikan bahwa FISIB sejak dulu telah mengkampanyekan madura dengan "katakan baik tentang madura", maka harapannya bahasa dan sastra yang ada di madurapun menjadi bagian dari yang tidak terpisahkan dari peradaban. Sebagaimana para tokoh mengatakan bahwa "siapa yang menguasai bahasa, ia akan menguasai peradaban", maka dengan demikian kajian bahasa dan sastra harus mampu mengelaborasi komunikasi dan teknologi yang terus meningkat. Imbuhnya

“kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemateri dan peserta yang datang juga dari luar Madura, semoga acara ini berjalan dengan lancar dan baik” Tuturnya

 

Share this post

Add comment


Security code
Refresh