Pelatihan Penyembelihan Hewan

Masih rendahnya pengawasan terhadap makanan halal dan baik bagi kesehatan yang beredar di Kabupaten Bangkalan membuat sedikit kekhawatiran masyarakat. Misalnya hasil survei yang dilakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bangkalan baru-baru ini menunjukkan bahwa terdapat 9 dari 10 hewan yang disembelih di Kabupaten Bangkalan tidak sesuai dengan syariat atau tidak halal.

Selain masih rendahnya pengawasan dan pembinaan dari pemerintah terhadap proses penyembelihan yang terjamin kehalalannya dan baik secara kesehatan, minimnya pengatahuan juga menjadi kendala masyarakat dalam penyembelihan hewan konsumsi ditengah mayoritas masyarakat muslim yang ada di bangkalan.

Merespon hasil survey yang dilakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bangkalan dan sekaligus menyambut datangnya Hari Raya Idul Adha 1439 H, Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melalui Halal Centre Fakultas Keislaman menggelar Pelatihan Penyembelihan Hewan sesuai ilmiyah dan syar'iyah kepada perwakilan takmir masjid se-Kecamatan Kamal pada 16/08/2018.

Mengangkat tema “penyembelihan hewan sesuai ilmiyah dan syar'iyah untuk mendapatkan daging ASUH (aman, sehat, utuh, halal)”, Didampingi Dekan Fakultas Keislaman Shofiyun Nahidloh, S.Ag., M.H.I pelatihan yang bertempat di Graha Utama lt 5 tersebut dibuka langsung oleh Rektor UTM Dr. Drs. Ec. Muh Syarif, M.Si. dalam salah satu isi sambutannya, Muh Syarif mengapresiasi terselenggaranya acara tersebut mengingat hasil survei MUI Bangkalan yang mengkhawatirkan masyarakat.

Disamping itu, pentingnya memberikan pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat untuk mengantisipasi sejak awal agar tidak terjadi kekhawatiran di masyarakat berkenaan dengan makanan yang tidak halal. Ia juga mengajak seluruh elemen dan tokoh masyarakat khususnya dilingkungan kampus untuk menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari UTM. Lebih lanjut, Ia berharap tokoh masyarakat juga ikut andil dalam memberikan masukan dalam rangka membangun UTM sebagai perguruan tinggi yang semakin baik.

“acara ini sangat baik mengingat kebutuhannya, kami sebagai pimpinan mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta, para tokoh masyarakat yang mengikuti pelatihan ini, sayangajak kepada seluruh elemen dan tokoh masyarakat menjadi bagian dan ikut memberikan masukan kepada UTM dalam rangka membangnun UTM yang lebih baik kedepan” terangnya

Sementara itu, menyambut datangnya Hari Raya Idul Adha 1439 H, pemateri pertama Nur Kholis Majid, S.H.I., M.H.I (perwakilan MUI Jatim) menjelaskan beberapa materi yang berkaitan dengan "Esensi dan Hakikat Berkurban dalam Ilmu Keislaman". Menurutnya makna qurban menurut istilah adalah hewan tertentu yang disembelih di hari tertentu dalam rangka mendekatkan kepada Allah SWT. Dengan demikian, maka hewan qurban tidak bisa berupa hewan sembarangan dan disembelih diwaktu yang bukan ditentukan.

“berqurban telah diatur sangat baik dalam syariat islam, terkait jenis hewan yang bisa dibuat berqurban, waktu penyembelihan, siapa saja yang berhak menerima daging kurban, semuanya diatur. Maka penting kita mengetahui itu semua, apalagi kita sebentar lagi menghadapi Hari Raya Idul Adha 1439 H” Paparnya.

Disamping itu, Nur Kholis Majid juga banyak menjelaskan tata cara penyembelihan hewan qurban yang benar dan baik serta memilih hewan qurban yang sesuai dengan syariat islam sehingga hewan qurban yang disembelih benar-benar mengasilkan daging yang ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal).

Disesi yang sama, Drh. Rudi Alfandie Kurniawan yang merupakan penasehat Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jatim 1 dalam materinya "Teknik Perubahan dan Penyembelihan Hewan" lebih banyak menjelaskan bagaimana cara memilih hewan qurban yang layak dan baik serta menghasilkan daging qurban yang aman, sehat, utuh dan halal dalam pendangan medis.

Disamping memberikan materi, Drh. Rudi Alfandie Kurniawan juga membawa beberapa juru penyembelihan hewan yang telah tersertifikasi dan terstandarisasi untuk memberikan pelatihan kepada peserta berkenaan tata cara menyembelih hewan yang baik dan benar.

Share this post