Kuliah Tamu Islamic Economics in Economic Globalization

  • PDF

 

KULIAH TAMU
Islamic Economics in Economic Globalization

DSC 9836-001
Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Provinsi Jawa Timur serta merupakan salah satu icon pendidikan tinggi terkemuka di pulau Madura saat ini terus berupaya dalam meningkatkan potensi akademik guna  untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang siap menghadapi era globalisasi sebagai bentuk kontribusi kepada masyarakat dan negara dalam mewujudkan kepentingan keberlangsungan hidup masyarakat. Dengan terus berkembangnya sain menunjukkan bahwa era saat ini merupakan era globalisasasi dimana proses kehidupan manusia terus berkembang pesat mendunia. Era globalisasi adalah era tanpa batas  yang di tandai dengan perubahan-perubahan struktur masyarakat. Perubahan tersebut bisa dilihat dari keterkaitan antar masyarakat dan elemen-elemen yang terjadi akibat perkembangan teknologi dan komunikasi yang berkembang cepat. Arus globalisasai tentunya membawa dampak positif dan negatif  terhadap nila-nilai kehidupan manusia, sehingga perlu di persiapkan segala antisipasi dalam mengahadapi dampak era globalisasai ini. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura berupaya untuk menjawab segala permasalahan dalam menghadapi era globalisasi ini, salah satunya dengan mengadakan kuliah Tamu kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura dengan tema “islamic economics in econimic globalization”  bersama pakar development dari Universiti Sain Malaysia Dr. Mohd Shukri Hanapi. KuliahTamu tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan Dies Natalis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura yang ke -35. Yang dihadiri kurang lebih 800 Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis beserta sebagian dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang bertempat di Gedung Pertemuan. Dalam acara Kuliah Tamu Dr. Drs H. Pribanus Wantara, M.M. dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis menyampaikan dam sambutannya “ kalau kitra bicara tentang globalisasai mau atau tidak mau tentunya kita harus menerima sebab pemerintah Indonesia telah menandatangani agrimen globalisasi, globalisasi menyebabkan semua prodak bisa bersaing, prodak Indonesia dengan prodak asing akan bersaing, selain itu tenaga kerja juga harus siap  bersaing dengan tenaga kerja asing, jadi para pemuda harus disiapkan dari sekarang”.  Acara Kuliah Tamu di moderatori oleh Dr. Sutikno, S.E., M.E. selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura. Dalam pengantarnya moderator mengatakan “kalau bicara tentang globalisasi ekonomi mau tidak mau, suka tidak suka 2020 kita masuk pada era globalisasi ekonomi. Globalisasi ekonomi administrasi Negara atau batas Negara itu sudah tidak ada, sehingga barang, jasa bisa keluar masuk tidak di batasi lagi oleh administrasi, ini yang perlu kita antisipasi”. Sehingga diadakannya Kuliah Tamu tersebut guna untuk mencari model-model ekonomi alternatif untuk mencari tahu apakah model  “Islamic Economics” memenuhi rasa keadilan.
Dr. Mohd Shukri Hanapi dalam materinya menyampaikan bahwa Islamic economics atau ekonomi islam “ ialah ilmu yang mengkaji segala kegiatan manusia yang selari dengan prinsip-prinsip syariat dari sudut bagaimana kita memperolehi kekayaan dan pendapatan, mengguna dan menguruskan sumber-sumber pengeluaran untuk faidah diri dan kebaikan bersama dalam membentuk kebendaan dan kerohanian untuk mendapatkan keridhaan Allah” ialah bukan mendapat keuntungan dunia semata-mata tetapi ada yang lebih utama yaitu keridhaan Allah. Tantangan yang paling utama untuk dihadapi oleh ekonomi islam dalam menghadapi era globalisasai   adalah aspek acuan dalam menjalakan sistem ekonomi. Apabila sistem ekonomi islam saat ini masih dalam kerangka konvensional dalam menghadapi era globalisasi maka sistem tersebut belum bisa dinamakan sistem ekonomi islam. Sebab acuan sistem ekonomi islam konvensional yang belum di rubah tantangannya sangat besar, antaranya ialah dalam melaksanakan ekonomi islam dalam era globalisasi dengan masih terikat pada acuan konvensional maka akan bermakna konsep-konsep, tiori-tiori, prinsip-prinsip yang digunakan oleh barat digunakan juga dalam ekonomi islam. Kalau ekonomi islam konvensional tidak dirubah maka sistem ekonomi islam tidak menjadi sistem utama melaikan akan menjadi sistem alternatif.

Share this post

Add comment


Security code
Refresh