SEMINAR NASONAL Bersama Komisi Nasional Perempuan republik Indonesia

 SEMINAR NASIONAL

Bersama Komisi Nasional Perempuan republik Indonesia      

WhatsApp Image_2019-04-22_at_13.47.23                              

         Jum’at 19 April 2019 Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura memanfaatkan hari libur dengan kegiatan yang positif dengan kegiatan Seminar Nasional di gedung Graha Lt 10 yang mendatangkan Komisioner Komnas Perempuan Republik Indonesia Imam Nahe'i.


        Dr. Devi Rahayu, S.H., M.Hum. Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Hukum dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar tersebut sangat positif untuk mahasiswa di Fakultas Hukum “seminar ini penting untuk menyeimbangkan antara teori dan praktek, karena kalau kita lihat dikurikulum kita ada materi mata kuliah perlindungan perempuan dan anak. Sehingga kemudian saya menginginkan ada beberapa mata kuliah yang harus mendatangkan para praktisi sehingga perkuliahan perlindungan perempuan dan anak kita mengundang komnas perempuan”ucapnya.


        Dirinya meminta kepada Komisioner Komnas Perempuan yang hadir tersebut dapat mengupas pro dan kontra RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) secara tuntas sehingga mahasiswa disini dapat mengetahui informasi tersebut secara utuh dan mendapatkan pemahaman yang komprehensif, dan beliau juga memintra kepada mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan tersebut agar dapat diskusi bersama pakarnya.

WhatsApp Image_2019-04-22_at_13.47.22WhatsApp Image_2019-04-22_at_13.47.221


     Hal yang sama juga disampaikan oleh Gubernur BEM Fakultas Hukum UTM Moch. Syahfudin berharap kepada para mahasiswa untuk dapat memahami RUU PKS secara langsung dari lembaga negara yang menginisiasi."Alhamdulillah lembaga yang menginisiasi RUU PKS bisa hadir langsung untuk menyampaikan poin poin pentingnya dan diharapkan mahasiswa mampu mendapatkan pemahaman tentang hak tersebut," ujarnya.


       Sementara itu, Komisioner Komnas Perempuan Republik Indonesia Imam Nahe'i menyambut baik sosialiasi yang diselenggarakan BEM FH UTM sebab hal itu bisa memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa secara utuh tentang persoalan perempuan dan anak terkini."Hal ini sangat penting untuk diketahui secara utuh, tidak ketersambungan informasi kepada masyarakat atau kelompok tertentu sehingga cara pandang lama yang dimasukkan pada teks menimbulkan salah tafsir," ucapnya.

Share this post