Fakultas Pertanian UTM Menggelar Seminar untuk Menindak Lanjuti Keberadaan Potensi Hayati Di Madura

  • PDF

Fakultas Pertanian UTM Menggelar Seminar untuk Menindak Lanjuti Keberadaan Potensi Hayati Di Madura

DSC 1662Fakultas Pertanian menggelar seminar nasional dengan tema “Optimalisasi Potensi Hayati Untuk Mendukung Agroindustri Berkelanjutan” dalam rangka mengoptimalkan keberadaan spesies tumbuhan terutama tumbuhan yang memiliki kasiat sebagai tanaman obat. Indonesia dikenal sebagai negara terbesar kedua setelah brasil dalam hal keaneka ragaman hayati yaitu mencapai sekitar 15.3 %. (18/6).

Kegiatan seminar nasional ini dihadiri Prof. Dr. Mangestuti Agil, MS., Apt dan Fransiska Devi Junardy M.App.Sc. dari PT. Martina Bento. Kedua pemateri tersebut dimoderatori Dr. Ir. Abd. Aziz Jakfar. M.Tmi, salah satu dosen Prodi TIP UTM. Kegiatan ini bertempat di Auditorium UTM dan dihadiri kurang lebih ratusan orang dari termasuk delegasi dari beberapa lembaga di luar UTM.

Prof. Mangestuti berbicara panjang lebar kasiat beberapa tumbuhan, terutama tumbuhan yang juga terdapat di Madura seperti semanggi, kunyit dan cabe jamu. Prof. Mangestuti juga menuturkan bahwa dirinya pernah berkunjung ke Rubaru, Sumenep untuk melakukan observasi.

DSC 1676Mangestuti menguraikan bahwa di tahun-tahun mendatang Jamu Madura yang sudah terkenal secara turun temurun dan kasiatnya terbukti ampuh setidaknya perlu dikembangkan lebih jauh lagi dan akhirnya juga bisa dipromosikan tidak hanya ditingkat lokal, ataupun nasional tetapi juga ke ranah international. Dan ini perlu dimaksimalkan dengan mengadakan kerja sama Fakultas Farmasi dengan Fakultas Pertaniaan UTM.

Pemateri kedua, Fransiska Devi menjelaskan dengan mengawali cerita sedikit tentang produk-produk Marta Tilaar yang merupakan pendiri dari PT. Martina Bento yang sampai saat ini eksis dan terus mengembangkan produk perawatan dan kecantikan tubuh. Marta Tilaar terus berupaya mencari dengan cari riset dan observasi guna mencari bahan baku untuk produk kosmetik yang sampai saat ini produksi-nya digemari masyarakat Indonesia bahkan dunia. Dengan membawakan makalah berjudul “Perkembangan industry kosmetik berbasis potensi hayati” Fransiska menjelaskan panjang lebar dengan menyontohkan produk-produk yang dihasilkan oleh marta tilaar dengan cara memanfaatkan potensi hayati yang ada di Indonesia.

Kegiatan seminar nasional ini dihadiri juga kurang lebih 18 pemakalah dari Program Studi Agroindustri serta 20 pemakalah dari Program Studi Teknik Industri Pertaniaan dari berbagai institusi seperti UGM, Universitas Brawijaya dan Universitas Jember serta dari BPT Jawa Timur dan Balet Rejo Kerta Batu, sebagai perwakilan dari Balai.

Share this post

Add comment


Security code
Refresh