Bangkalan, 19 Februari 2025 – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melaksanakan kegiatan visitasi dan monitoring lembaga penyelenggara pelatihan jaminan produk halal serta pembinaan lembaga pendampingan proses halal. Acara ini berlangsung di Gedung Graha Utama Lantai 5 dan digelar oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) sebagai upaya untuk memastikan kualitas serta kesesuaian pelatihan dan pendampingan yang diberikan kepada pelaku usaha dalam menjamin kehalalan produk mereka.
Pendirian lembaga penyelenggara pelatihan jaminan produk halal di UTM merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan ekosistem halal di Madura. Keberadaan penyelia halal sangat penting dalam memastikan keberlangsungan ekosistem halal bagi pelaku usaha, khususnya dalam skala usaha mikro dan kecil. Dengan adanya pendampingan yang berkelanjutan, keterjaminan produk halal dapat lebih terjaga.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Prof. Dr. Safi’, S.H., M.H., yang menyampaikan apresiasi atas kepercayaan BPJPH kepada UTM sebagai mitra strategis dalam pengembangan ekosistem halal di Indonesia. Beliau menegaskan komitmen UTM untuk terus berkontribusi dalam penguatan literasi dan praktik jaminan produk halal, khususnya di Madura.
“Madura ini adalah pusat dari kehidupan pesantren, maka potensi industri halal sangat besar,” ujar Prof. Dr. Safi’.
Rektor UTM, Prof. Dr. Safi’, S.H., M.H., berharap agar lembaga penyelenggara pelatihan jaminan produk halal yang diajukan dapat disetujui dan direkomendasikan pendiriannya. “Insyaallah akan banyak peminat, karena Madura memiliki mayoritas penduduk Muslim sebesar 98% dan berbasis pondok pesantren. Maka tentu isu halal sangat diperhatikan,” ungkapnya.
Ketua Tim Penilai BPJPH, Drs. H. Khotibul Umam, M.H., menjelaskan bahwa BPJPH kini merupakan badan yang berdiri langsung di bawah Presiden, tidak lagi di bawah Kementerian Agama, sehingga mengalami penyesuaian struktur dan anggaran. Dalam pernyataannya, ia juga menegaskan bahwa UTM memiliki potensi besar untuk menjadi Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) yang dapat membantu pelaku usaha mikro dan kecil dalam memperoleh sertifikasi halal melalui mekanisme yang sesuai.
Tim visitasi BPJPH, yang dipimpin oleh Drs. H. Khotibul Umam, M.H., kemudian memulai proses peninjauan dengan memeriksa fasilitas pelatihan yang tersedia di UTM, termasuk ruang kelas, laboratorium, serta berbagai fasilitas penunjang lainnya. Tim juga mengevaluasi kurikulum pelatihan yang telah disusun oleh UTM untuk memastikan kesesuaiannya dengan standar nasional dan internasional dalam jaminan produk halal.
Selain itu, BPJPH juga melakukan monitoring terhadap lembaga pendampingan proses halal yang dikelola oleh UTM. Proses pendampingan ini mencakup bimbingan teknis bagi pelaku usaha, mulai dari penyusunan dokumen halal, audit internal, hingga persiapan sertifikasi halal. Tim BPJPH menilai bahwa pendampingan yang dilakukan oleh UTM telah berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha, khususnya UMKM, dalam memenuhi persyaratan halal.
Dalam sesi diskusi, tim BPJPH memberikan beberapa masukan konstruktif, di antaranya perlunya kolaborasi lebih intensif dengan industri halal global serta pemanfaatan teknologi digital dalam pelatihan dan pendampingan. UTM menyambut baik masukan tersebut dan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanannya.
Kegiatan visitasi dan monitoring ini ditutup dengan berita acara yang menyatakan bahwa UTM telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh BPJPH. Dengan pencapaian ini, UTM semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu lembaga terdepan dalam pengembangan ekosistem halal di Indonesia, khususnya di wilayah Madura.
Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin banyak pelaku usaha, terutama UMKM, yang dapat terbantu dalam menjamin kehalalan produk mereka. Dengan demikian, daya saing produk halal Indonesia di pasar global dapat semakin meningkat.