RAPAT TERBUKA SENAT DAN DIES NATALIES KE 18 UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

 

RAPAT TERBUKA SENAT DAN DIES NATALIES KE 18 UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

DSC 5233

Diulang tahun yang ke-18, Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar Rapat Terbuka Senat yang di pimpin langsung oleh ketua senat universitas trunojoyo madura Dr. Ir. H. Asfan, M.P. dan di dampingi oleh jajaran pada 12/06/2017. Rapat Terbuka Senat dalam rangka Dies Natalis XVIII UTM atau Dies Natalis XXXVIII Universitas Bangkalan (Unibang) Madura itu mengangkat tema ”Pengembangan Program Studi Kekinian, Jawaban terhadap Tantangan Revolusi Industri 4.0”. Mantan Wakil Presiden RI Try Sutrisno dan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Prof. Dr. Ismunandar hadir memenuhi undangan UTM kemarin. Rapat Terbuka Senat juga dihadiri Forkopimda Bangkalan, perwakilan OPD, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan ribuan mahasiswa.

Dewan Penasihat UTM Try Sutrisno dalam sambutannya mengatakan ada dua faktor kemajuan bangsa, yaitu pendidikan dan kesehatan. “Kalau sudah pendidikannya layak dan kebutuhan kesehatannya terpenuhi, insya Allah negara akan maju,”Ungkap Beliau

DSC 5262

Rektor UTM Dr. Drs. Ec. H. Muh. Syarif, M.Si., menyampaikan, menghadapi revolusi industri 4.0, tuntutan terhadap output dan outcome perguruan tinggi makin besar. Di antaranya, persaingan antar perguruan tinggi makin ketat, era disrupsi dan revolusi industri 4.0, dan kebutuhan kompetensi SDM makin tinggi serta kompleks. Untuk menjawab kebutuhan stake holder itu, UTM melakukan penguatan terus-menerus pada lima core business penyelenggaraan pendidikan tinggi. Di antaranya, penguatan inovasi, penguatan belmawa, penguatan risbang, penguatan sumber daya, dan penguatan kelembagaan. ”Program studi kekinian sebagai jawaban terhadap tantangan revolusi industri 4.0,” ungkap Rektor Muh. Syarif.

UTM telah melakukan penguatan lima core business penyelenggaraan pendidikan tinggi untuk melampaui SNPT. Lalu, mengimplementasikan pengembangan berbasis enam klaster potensi unggulan Madura. "Saat ini UTM fokus pada pengembangan 6 klaster potensi unggul Madura, yaitu garam dan tembakau, pangan (jagung, singkong, tebu, hasil laut), energi, pendidikan, tenaga kerja wanita, pariwisata dan ekonomi kreatif," jelas Rektor Muh. Syarif.

Pada 2010–2014 peningkatan mutu pendidikan. Pada 2014–2018 percepatan daya saingregional. Pada 2018–2022 percepatan daya saing nasional. Pada 2022–2026 tranformasi menuju daya saing ASEAN. Kemudian pada 2016–2030 berdaya saing unggul di tingkat ASEAN. ”Visi UTM 2030 mewujudkan kader bangsa yang cerdas, berdaya saing, dan berakhlakul karimah,” ucap beliau. Muh. Syarif menegaskan, UTM komitmen menyelenggarakan pendidikan tinggi berkualitas berbasis klaster yang mampu memenuhi kebutuhan pengguna jasa pendidikan tinggi. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang inovatif berbasis klaster untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya. Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan tinggi yang profesional, transparan, dan akuntabel. Menyelenggarakan kerja sama dan kemitraan strategis untuk mendorong kemandirian perguruan tinggi yang berdaya saing.

Capaian pengelolaan sumber daya, sarana, dan prasarana. Dari 30,9026 hektare lahan UTM, 16,23 hektare untuk gedung perkuliahan, perkantoran, laboratorium, gedung pertemuan, asrama, perumahan dinas. Sekitar 5,18 hektare lahan parkir, taman kampus, jalan, dan lapangan olahraga. Kemudian, 97 jenis laboratorium, laboratorium terpadu, UPT bahasa ber-ISO 9001:2015, serta perpustakaan dan ruang-ruang baca. Layanan PTIK. Di antaranya, fasilitas internet 1.400 MBps (1,4 GBps), semua gedung terhubung jaringan internet. Berbagai sistem informasi pendukung meliputi Sidamaba, Sireg, Siakad, Sipeg, Sigeru, Simkeu, SIM pendaftaran KKN, SIM pendaftaran wisuda, portal tugas akhir (PTA), dan e-learning. Mengelola domain email dan menjalankan program Google education, mengelola dan mengembangkan website. Tersedia lima gedung asrama mahasiswa, gedung pertemuan, rumah dinas, sarpas olahraga, peribadatan, transportasi penunjang, gedung aktivitas kemahasiswaan, ATM center, dan lain-lain. Untuk mendukung pengembangan enam klaster potensi Madura, telah tersedia salt house dan lahan tambak garam sebagai pendukung kawasan Sains Techno Park Garam UTM

Peningkatan kompetensi lulusan dengan kompetensi sesuai kebutuhan terkini dan mengembangkan prodi kekinian. Sedikitnya ada tujuh inisiasi prodi kekinian. Di antaranya, Prodi Garam, Prodi Teknologi Rempah, Prodi Teknologi Pangan Khas Madura, Prodi Wisata Syariah, Prodi Halal Industri, Prodi Manajemen Pondok Pesantren, dan Prodi DKV (Desain Komunikasi Visual). Beliau berharap, dukungan Kemenristekdikti berupa penugasan UTM untuk membantu penyelesaian permasalahan Madura ditindaklanjuti dengan kebijakan pemerintah. Yakni, revitalisasi sarana dan prasarana kampus melakukan restrukturisasi institusi. Keberpihakan kebijakan anggaran pemerintah pusat untuk perguruan tinggi berstatus satuan kerja seperti UTM.

DSC 5290

Dirjen Belmawa Kemenristekdikti Prof. Dr. Ismunandar mengapresiasi usaha pihak kampus yang terus mengembangkan kualitas. Menurut dia, ada tiga kunci kemajuan kualitas sumber daya manusia (SDM), diantaranya peningkatan kualitas perguruan tinggi, relevansi dengan kebutuhan masyarakat dan peningkatan akses. “Artinya semakin banyak masyarakat usia kuliah yang mengenyam pendidikan tinggi,” jelasnya. Untuk UTM sendiri, kata Ismunandar, perkembangan selama 18 tahun terakhir sudah sangat baik. Mulai dari peningkatan jumlah mahasiswa hingga kualitas penelitiannya. “Kalau usia 18 dengan perkembangan yang sudah ada sudah sangat bagus. Pertama dari jumlah mahasiswa yang saat ini sudah sangat meningkat dibanding 18 tahun lalu. Kemudian kualitas penelitian yang juga sangat bagus,” ungkapnya.

Share this post