Workshop Internasional

  • PDF

 

Workshop Internasional Bambara Groundnut

IMG 8082

 

Underutilized Crop Recearch Center (UCRC) Brawijaya University atau Pusat Pencarian Tanaman yang Kurang Dimanfaatkan dari Universitas Brawijaya menyelenggarakan Workshop Internasional mengangkat tema “Current and Future Status of Bambara Groundnut” yang bertempat di Universitas Brawijaya, Gresik, dan dilahan petani dilingkungan Universitas Trunojoyo Madura pada 11-13/04/2017.

Acara bertajuk A Field Workshop yang menghadirkan beberapa partisipan di antaranya adalah Akira Kikuchi, Ph.D dari Hiroshima University Jepang, Mrs. Endah Sri, Redjeki BGRC dari Universitas Muhammadiyah Gresik Indonesia, Mr. Muhamed Drawel dari Tripoli Universitu Libya, Mr. Mohd. Khairul Izwan dari CFFRC Nottingham University Malaysia, Mr. Muhammad Zahrulakmal dari CFFRC Nottingham University Malaysia, Dr. Noladi Wicaksana dari Universitas Padjajaran Indonesia, Dr. Prakit Somta dari Kasetsart University Thailand, Prof. Satriyas Ilyas Bogor Agricultural University Indonesia, dan Mrs. Siti Fatimah dari Universitas Trunojoyo Madura Indonesia.

Sementara itu hadir juga dalam acara tersebut Dr. Noer Rahmi Ardiarini dari Universitas Brawijaya, Dr. Budi Waluyo dari UCRC Universitas Brawijaya Indonesia, Dr. Darmawan Saptadi dari UCRC Universitas Brawijaya Indonesia, Mrs. Izmy Yulianah dari UCRC Universitas Brawijaya Indonesia, dan Prof. Kuswanto Direktur UCRC Universitas Brawijaya Indonesia

Pada hari pertama, pembukaan yang bertempat di Universitas Brawijaya dibuka langsung oleh Direktur UCRC Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Prof. Kuswanto dan dilanjutkan presentasi pertama dengan tema “Status Budidaya, Sistem Tanam dan Pemanfaatan Kacang Bambara di Indonesiaoleh Dr. Noladi Wicaksana dari Universitas Padjajaran dan Dr. Budi Waluyo dari UB dan dilanjutkan materi kedua dari Dr. Prakit Somta dari Kasetsart University Thailand dengan tema “Status dan Masa Depan Kacang Bambara di Thailand”. Setelah penyampaian materi acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi aktif.

Pada hari kedua acara dilanjutkan dengan Field Visit ke Gresik dan diskusi yang bertempat di Universitas Muhammadiyah Gresik. Dihari terakhir dilanjutkan dengan field visit ke Madura melihat dan memanen langsung tanaman kacang bambara dilahan petani sekitar Universitas Trunojoyo Madura tepatnya di Dusun Candih. Dalam kesempatan tersebut petani kacang bambara diberi arahan beberapa materi oleh para narasumber yang lama mengembangkan kacang bambara, diantaranya meliputi tahapan penanaman, pemberian pupuk, perawatam, hingga panen.

IMG 7978

Setelah field visit di lahan pertanian petani acara dilanjutkan dengan Focus Grub Discussion (FGD) yang menghadirkan Dinas Pertanian Bangkalan, Kepala Desa Telang dan beberapa dosen serta staf dilingkungan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura. Dalam sambutannya Dekan Fakultas Pertanian Dr. Ir. Slamet Subari,MS dalam sambutannya menyampaikan bahwa di Madura kacang bambara sudah ditanam secara turun-temurun oleh masyarakat, namun kendala kurangnya tempat untuk dipasarkan menyebabkan kacang bambara kurang mendapat perhatian. Harapannya dari FGD ini akan melahirkan solusi dari beberapa narasumber yang hadir bagaimana ke depan kacang bambara bisa dikembangkan atau bahkan menjadi salah satu potensi pangan lokal Madura yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ungkap beliau isi salah satu sambutannya.

Sementara itu Dr. Eko Setiawan dalam salah satu materinya menyampaikan bahwa kacang bambara di Madura sudah ada sekitar 50 tahun yang lalu dan masih ditanam secara turun-temurun oleh masyarakat meski tidak banyak yang mengenalnya, selain itu keberadaan kacang bambara masih belum tersentuh oleh teknologi sehingga menjadi salah kendala. Ungkapnya

Sementara itu Dr. Noladi Wicaksana dari Universitas Padjajaran menyampaikan bahwa potensi kacang bambara sangat besar salah satunya bisa dibuat brownies, dan nilai kandungan proteinnya sangat baik, sehingga menjadi tugas Universitas segera bertindak mencari unggulan untuk dikembangkan. Selain itu menurut Dr. Noladi Wicaksana yang tidak kalah penting petani harus diedukasi dengan baik mulai dari cara menanam, merawat hingga sampai panen agar hasilnya lebih baik.

IMG 8119

Disesi lain, dari Dinas Pertanian Kabupaten Bangkalan merespon baik setelah mengikuti penayampaian materi dan beberapa masukan dari narasumber. Disamping itu tim lapangan Dinas Pertanian juga siap bekerjasama untuk menjadi pembimbing lapangan dalam rangka meningkatkan kesejahtraan masyarakat. Acara FGD yang bertempat di Graha Utama lantai 5 tersebut kemudian ditutup oleh Dekan Fakultas Pertanian Dr. Ir. Slamet Subari,MS dengan penyerahan cindera mata kepada UCRC Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan UCRC Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya kepada Dekan Fakultas Pertanian.

Share this post

Add comment


Security code
Refresh