UTM Adakan Kuliah Umum Pada Peringatan Nuzulul Qur’an

  • PDF

 

UTM Adakan Kuliah Umum Pada Peringatan Nuzulul Qur’an

 

Menyambut Dies Natalis yang ke-XVI dan peringati Nuzulul Qur’an, Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menyelenggarakan “Kuliah Umum” yang menghadirkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA dengan tema “Akuntabilitas Nilai-nilai Al Qur’an dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”. Disamping acara Kuliah Umum, Rektor UTM Dr. Drs. Ec. H. Muh. Syarif, M.Si juga memberikan santunan kepada 250 anak yatim dari tiga yayasan sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis UTM yang ke-XVI pada 15/06/2017.

Selain para pimpinan yang ada di internal UTM, Sejumlah tamu penting juga ikut memeriahkan acara tersebut. Diantarnya adalah jajaran Forkopimda Bangkalan, Muspika Kamal, Pengasuh Pondok Pesantren, Tokoh Ulama, Pimpinan Perbankan, Dewan Penasehat UTM, Tokoh Masyarakat di sekitar kampus dan ratusan para mahasiswa UTM.

Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jawa Timur dan Terbesar di Madura, Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menjadi tumpuan harapan bagi masyarakat khususnya masyarakat Madura. Dengan demikian, UTM memiliki tugas besar untuk memikirkan masa depan dan pembangunan Madura. Begitulah salah satu ungkapan Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA mengawali materinya dalam “Kuliah Umum” tersebut.

            Dalam Kuliah Umum yang bertempat di Gedung Pertemuan tersebut Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA juga menyampaikan bahwa UTM punya peran penting dalam menyejahterakan masyarakat Madura, apalagi hampir semua keilmuan ada di UTM. Mulai dari ilmu teknik, ekonomi, bisnir, hokum, pertanian, keislaman, keguruan dan pendidikan, serta ilmu sosial dan budaya. Tegasnya

            Lebih lanjut ia menyampaikan, usia UTM masih tergolong muda, tapi deretan prestasi telah diraih baik ditingkat regional, nasional, dan hingga internasioanl. “Keberadaan UTM di Madura yang terdapat banyak pondok pesantren sehingga alumni pesantren bisa masuk di UTM, hal itu merupakan poin positif untuk mengkomparasikan ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum. UTM akan menjadi perguruan tinggi yg thr best one” ujarnya.

            “mahasiswa juga harus berkontribusi pada pembangunan inonesia khususnya Madura, tetap merawat yang lama yang masih baik, tentu setiap generasi memiliki tugasnya sesuai zamannya, maka ukirlah setiap lembar sejarah dengan prestasi. imbunya berpesan.

            Sebelum menutup materinya, beliau juga mengapresiasi terhadap upaya Rektor UTM Dr. Drs. Ec. H. Muh. Syarif, M.Si yang menyentuh anak-anak yatim dan duafa dalam rangka membangkitkan semangatnya. Sebab menurut biliau semangat anak-anak yatim perlu di bangkitkan.

Sementara itu, Rektor UTM Dr. Drs. Ec. H. Muh. Syarif, M.Si mengawali sambutannya dengan ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA dan seluruh undangan yang berkenan hadir, lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa Nuzulul Qur’an menjadi momentum yang berharga dan sangat baik, karena dengan turunnya Al Qur’an manusia memiliki pedoman hidup yang harus di amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tegasnya

Beliau juga menambahkan bahwa Kuliah Umum yang bertepatan dengan peringatan Nuzulul Qur’an dan Pemberian Santunan kepada anak yatim tersebut menjadi salah satu moment dalam rangka memupuk kebersamaan dibulan Ramadhan. “tentu materi yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA akan banyak memberikan wawasan dan ilmu baru, harapannya bisa disimak dengan baik oleh para mahasiswa dan para undangan yang hadir. Banyak dukungan dan arahan yang beliau berikan untuk pembangunan kampus ini” imbunya.

 

 

Share this post

Add comment


Security code
Refresh