Kuliah Umum BNN Republik Indonesia

  • PDF

 

Kuliah Umum BNN Republik Indonesia

     

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sebagai institusi perguruan tinggi yang kini menjadi salah satu icon pendidikan tinggi di Madura terus berupaya menuaikan kontribusi konkrit pada pembangunan sumber daya manusia dan sumber daya alam dalam mewujudkan kepentingan keberlangsungan kehidupan masyarakat.

Salah satu respon keprihatinan terhadap semakin tingginya kerusakan generasi muda yang disebabkan oleh penyalahgunaan Narkoba, bersamaan hal tersebut UTM menghadirkan Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Drs. Budi Waseso pada “Kuliah Umum” untuk memberikan pemahan kepada lapisan masyarakat khususnya para pelajar dan mahasiswa sebagi generasi muda pada 25/09/2017.

Acara Kuliah Umum yang bertempat di Gedung Pertemuan tersebut dimeriahkan dengan tarian tradisonal Madura “Muang Sangkal dari UKM Seni Nanggala dan Paduan Suara Golden untuk menyambut para undangan. Sementara itu, dalam acara tersebut hadir para undangan yang meliputi Kapolda Jatim, Kapolres Bangkalan, Kapolres Sampang, Muspida, Tokoh Ulama, Tokoh Masyarakat, BNN Propinsi Jawa Timur, Pimpinan UTM dan Muspika kecamatan Kamal.

Dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan Pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh Ustadz Abdullah, Kuliah Umum tersebut diikuti sekitar 500 peserta yang terdiri dari siswa SMP, SMA, mahasiswa, Dosen, Karyawan dan masyarakat umum dilingkungan UTM. Sebagai pernyataan perang terhadap narkoba, dalam acara tersebut dilakukan pembacaan Deklarasi Anti Narkoba oleh perwakilan siswa SMA, Remaja Masjid, Mahasiswa, Karyawan, dan Tokoh. Disamping itu, Kepala BNN RI Komisaris Jenderal Polisi Drs. Budi Waseso juga menyematkan Pin Stop Narkoba kepada relawan anti narkoba yakni Perwakilan Pemda, Rektor UTM Dr. Drs. Ec. H. Muh Syarif, M.Si, Presiden Mahasiswa Arifin, dan Kapolres Bangkalan AKBP Anisullah M. Ridha.

Rektor UTM Dr. Drs. Ec. H. Muh Syarif, M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa sejak tahun 2010 yang lalu, UTM sudah bekerjasama dengan BBNP dan selalu berkoordinasi sampai saat ini sebagai salah satu komitmen UTM dalam memberantas peredaran narkoba di Madura, UTM menjadi satu-satunya kampus yang bekerjasama dengan BNN khususnya di Jatim. Paparnya

“kondisi Jawa Timur menurut data yang dirilis BNN menduduki peringkat ke-2 nasional setelah Jawa Barat tingkat peredaran narkoba, kondisi ini sangat memprihatinkan. Atas keprihatinan tersebut, UTM sebagai institusi pendidikan yang bertugas memberikan pelayanan dalam mencerdaskan bangsa telah berkomitmen bersama dengan semua pihak untuk mencegah dan memberantas peredaran narkoba. Besar harapan kami, Kuliah Umum ini semoga memberikan maaf besar bagi kita semua khusunya bagi generasi muda ke depan” Tegasnya

            Kuliah Umum yg di moderatori oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Dr. Deni Setya Bagus Yuherawan, MS. Membuka dengan sebuah prolog, Dr. Deni Setya Bagus Yuherawan, MS menyampaikan bahwa kata darurat berartikan sudah mendesak atau genting yang harus segera ditangani, dan perkara narkoba tidak semata tugas BNN saja, tapi tugas semua elemen bangsa” tuturnya

            Sementara itu, Kepala BNN RI Komisaris Jenderal Polisi Drs. Budi Waseso yang menyampaikan materi bertema “Ancaman Kejahatan Narkoba di Indonesia” menyampaikan bahwa tahun 2025 indonesia diprediksi akan menjadi negara yang produktif dengan lahirnya generasi emas, namun semua itu tidak akan terwujud bilamana masalah narkotika yang rata-rata sasarannya adalah generasi muda tidak bisa diselesaikan. Angka 6,2 juta jiwa pengguna narkotika menjadi proxy war bagi kita semua. Jelasnya

            “BNN tidak bisa banyak berkontribusi dari segi kualitas maupun kuantitas dan anggaran, sehingga BNN harus bersinergi dengan berbagai elemen, sebab Indonesia menjadi pangsa pasar terbesar di dunia dan target 11 negara produksi narkoba dari 72 jaringan pengedar. Untuk itu, kami berharap kepada semua elemen masyarakat, khususnya generasi muda untuk aktif mengambil perannya masing-masing dalam mencegah tersebarnya narkoba”. Paparnya

Drs. Budi Waseso juga menambahkan bahwa, masalah narkotika menjadi perhatian yang sangat serius, sebab pelanggaran hukum di indonesia peringkat pertama diduduki oleh kejahatan narkoba. Dan pembangunan negara ini tidak akan berhasil manakala masalah narkotika tidak bisa diselesaikan, maka belajarlah dari sejarah, hancurnya generasi disebabkan karena narkoba. Lakukan kebaikan segera, bersama perangi narkoba. Imbuhnya

Disesi yang sama, mantan pengguna dan pengedar yang pernah terjerumus oleh norkotika serta salah satu anggota DPRD Bangkalan dari Komisi A Fathurrosi menyampaikan dalam salah satu testimoninya bahwa anggota DPRD telah merancang peraturan tentang pemberantasan narkoba. “saya merasa tersanjung bisa diundang dan bisa hadir di acara yang luar biasa ini, kami belajar pada sebuah pengalaman gelap dan kondisi yang cukup mencekam akhir-akhir ini, sehingga kami di DPRD berinisiatif untuk merancang peraturan tentang pemberantasan narkoba. Karena betapa bahayanya narkotika sehingga kehidupan seakan gelap, masa depan seakan suram karena logika sudah tidak lagi normal. Maka saya mengajak kepada semuanya khususnya anak-anak bangsa generasi muda, jangan sampai terjerumus seperti saya dimasa lalu”. Ajaknya

Diakhir pembukaan acara Kuliah Umum, Rektor UTM Dr. Drs. Ec. H. Muh Syarif, M.Si memberikan cinderamata sebagi kenang-kenangan kepada Drs. Budi Waseso, sebaliknya Kepala BNN Drs. Budi Waseso juga memberikan cinderamata berupa jenis sabu-sabu kepada Rektor UTM Dr. Drs. Ec. H. Muh Syarif, M.Si. Untuk mengabadikan momen tersebut dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan kemudian ditutup dengan doa oleh Doni Burhan NH, Lc.,M.A,

.

 

 

 

 

Share this post

Add comment


Security code
Refresh