Ilmu Komunikasi UTM Gelar Madura Expo bersama D. Zawawi Imron

  • PDF

Ilmu Komunikasi UTM Gelar Madura Expo bersama D. Zawawi Imron

DSC 1304Dalam rangka menyemarakkan rentetan Dies Natalis ke-6 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura, Prodi Ilmu Komunikasi menyelenggarakan Madura Expo (Madurase Culture) yang diletakkan di lantai dasar Tunjungan Plaza Surabaya. (7/6)

Panitia kegiatan Madura Expo ini menghadirkan beberapa budayawan Madura sebagai pembicara, di antaranya adalah D. Zawawi Imron (Penyair Nasional asal Madura), Dr. H. Asyhar, Drs. Handoyo, M.Pd. Muh. Ghufron, SH. MH, (Kepala Bidang Kebudayaan Bangkalan) Drs. Adi Wadud, SH. MM, (Selaku Kepala bidang Kebudayaan Sampang) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UTM.

Kegiatan ini berlangsung dengan meriah, para peserta juga dihibur dengan tarian dan nyanyian lagu-lagu berbahasa Madura. Pada sesi tanya jawab dalam bentuk talk show antara peserta dengan beberapa budayawan yang diundang pada kegiatan ini, D. Zawawi Imron berbicara banyak hal tentang Madura. Penyair kelahiran Batang-Batang, Sumenep Madura ini menyinggung bahwa sebenarnya Madura adalah pulau yang kaya raya. Kaya dengan wisata religinya, kulinernya dan secara sosial geografis adalah sebuah wilayah yang terdiri dari empat kabupaten dan kabutapen tersebut juga memiliki pulau-pulau kecil yang eksotis.

“Hal terbesar sebagai tantangan bagi orang Madura adalah harus tetap berani menunjukkan jati diri Madura” ujar penyair yang dikenal dengan sebutan celurit emas tersebut.

D. Zawawi Imron misalnya dengan rasa bangga mengatakan bahwa dirinya selalu menunjukkan jati diri sebagai orang Madura yaitu orang yang senantiasa menunjukkan tatakrama atau budi pekerti yang baik, ramah tamah kepada orang lain terutama ketika pergi ke berbagai daerah apalagi ketika pergi ke luar negeri. Sehingga dengan tatakrama itulah dirinya selalu diterima dan bisa didengarkan di mana saja.”

DSC 1272Mengajarkan tatakrama kepada pemuda Madura salah satunya yaitu mendidik masyarakat agar lebih bangga pada kebudayaannya sendiri, salah satu jati diri Madura adalah pekerja keras, menghormati serta menghargai orang lain dan berakhlaq yang baik kepada sesama. D. Zawawi Imron mengatakan bahwa kenapa manusia harus berbudaya dan bagaimana membangun budaya itu sendiri. Lebih lanjut D. Zawawi menguraikan bahwa dengan akhlaq (tatakrama) yang baik, budaya akan terjaga. Kita tetap bisa menghormati orang di manapun kita hidup dan bertempat tinggal biar kita juga dihargai di negeri orang.

Penting menurut D. Zawawi Imron karena ini tantangan bagi anak-anak muda, terutama jika membahas mengenai Madura serta orang-orang Madura itu sendiri. “Saya datang ke acara ini, karena saya melihat visi yang jelas. Kegiatan ini bukan sekadar kegiatan hura-hura atau sampah. Kegiatan ini mengajak kita untuk memahami cara berkomunikasi menghadapi modernitas tanpa harus kehilangan jati diri sebagai orang Madura.”

Share this post

Add comment


Security code
Refresh