Doktor Hukum Tercepat UTM

  • PDF

 

 

Doktor Hukum Tercepat UTM

DSC 4773

 

Keluarga Besar FH-UTM berbahagia dengan bertambahnya tenaga pengajar yang bergelar Doktor. Tepat pada tanggal 8 Agustus 2016, Yudi Widagdo Harimurti, S.H.,M.H. dikukuhkan sebagai Doktor Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitar Brawijaya dan tercatat sebagai lulusan Program Doktor Ilmu Hukum ke 287.

Dalam sidang ujian terbuka program doktor yang digelar di Lt 5 Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang, Dr. Yudi Widagdo Harimurti, S.H.,M.H. berhasil mempertahankan Disertasinya yang berjudul “Politik Hukum Pembentukan Lembaga Negara Yang Tidak Diatur Dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945”. Kajian politik hukum lembaga negara ini berhasil dipertahankan di hadapan Majelis yang terdiri dari: Prof. Dr. Soedarsono, S.H., M.S. selaku Promotor; Prof. Dr. Isrok, S.H.,M.S. selaku Co. Promotor 1; Dr. Jazim Hamidi, S.H.,M.H. selaku Co. Promotor 2; Prof. Abdul Mukthie Fadjar, S.H.,M.S. selaku Penguji 1; Dr. Moh. Fadli, S.H.,M.H. selaku Penguji 2; Dr. Istislam, S.H.,M.Hum. selaku Penguji 3; Dr. Muchamad Ali Syafaat, S.H.,M.H. selaku Penguji 4; dan Prof. Dr. Tatiek Sri Djatmiati, S.H.,M.S. selaku Penguji Tamu dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga. Istimewanya, Dr. Yudi lulus dengan predikat “Cum Laude”, sebuah pencapaian maksimal dalam proses pendidikan pada perguruan tinggi dan merupakan salah satu lulusan tercepat dengan waktu 2 (dua) tahun 11 (sebelas ) bulan.

Dr. Yudi Widagdo yang pernah menjabat Dekan FH-UTM dan terakhir sebelum berangkat melaksanakan tugas belajar program doktor di FH UB, beliau sempat menjabat sebagai Wakil Rektor 3 bidang Kemahasiswaan Universitas Trunojoyo Madura. Beliau menamatkan pendidikan S1 pada Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (1987), sementara Gelar Magister Hukum Tata Negara diraih pada tahun 1997 di Fakultas Hukum Universitas Airlangga.

Dalam sambutannya, Majelis Promotor yang diwakili oleh Prof. Dr. Isrok, S.H.,M.S. berpesan agar tetap rendah hati dan pandai bersyukur terhadap segala anugerah yang dikaruniakan Tuhan, karena akhlak paling mulia yang diajarkan oleh Rasul adalah sikap pandai bersyukur dan rendah hati terhadap siapapun. Majelis promotor juga berharap dengan diraihnya gelar Doktor ini, dapat memberikan sumbangsih bagi pengembangan negara Indonesia, utamanya terhadap pembangunan Madura dan UTM. Humas UTM.

 

Share this post

Add comment


Security code
Refresh